Ketua Pemuda Tabi Papua ini menyampaikan, Kampung Yokiwa merupakan salah satu kampung berbasis adat yang dicanangkan Pemerintahan Kabupaten Jayapura. Sehingga, di kampung ini nilai-nilai adat masih kental dan sangat dikedepankan.
“Pada 2021, Kampung Yokiwa adalah salah satu kampung yang ditetapkan menjadi kampung percontohan atau pilot project kampung mandiri Otsus di Provinsi Papua,” ujar Renaldy.
Baca juga: Aturan Perjalanan Terbaru di Bandara Sentani Jayapura, Penumpang Vaksin Dosis 2 Wajib PCR-Antigen
Kata Renaldy, lahan yang luas di Kampung Yokiwa merupakan potensi peternakan, sehingga di Yokiwa dikembangkan peternakan ayam. Peternakan itu mampu menghasilkan 30.000 butir telur setiap hari dan disalurkan ke pasar di Sentani, Arso dan Abepura.
“Harapan besar ke depan Kampung Yokiwa jadi kampung mandiri Otsus, sehingga dua atau tiga tahun ke depan masyarakat setempat sudah mandiri dan mampu berdiri di atas kaki sendiri,” ucapnya.
Baca juga: Demo Tolak DOB di Jayapura, Sejumlah Toko Tutup, Lalu Lintas Sempat Lumpuh
Suku-suku dan potensi wisata
Menurut Renaldy, suku-suku yang mendiami Kampung Yokiwa adalah Suku Awoitauw, Suku Fiobetauw, Suku Mimitauw, Suku Aufey, dan Suku Wahey.
Kampung Yokiwa dan tetangganya adalah dua kampung bersaudara yang memiliki luas lahan sebesar 300 hektar, warganya diberi kesempatan untuk mengolah lahan 2 hektar tiap kepala keluarga dan sisa lahan digunakan untuk lokasi peternakan sapi.
Secara khusus, potensi wisata di Kampung Yokiwa sangat luar biasa, terutama dengan keberadaan Sungai Itafily atau Jaifury yang panjangnya hampir 30 kilometer yang berakhir di Muara Tami Kota Jayapura.
“Sungai Jaifury memberikan nuansa wisata tersendiri sehingga dikelola secara tradisional sebagai tempat pemandian, begitu juga arus deras kali Jaifury dikembangkan saat ini sebagai tempat arung jeram yang cukup menantang,” ujarnya.