Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Izinkan Mudik, Pembuat Tomakur Optimistis Omzet Meningkat

Kompas.com - 08/04/2022, 14:38 WIB
Dian Ade Permana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Oleh-oleh khas Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, tomat rasa kurma (tomakur) kembali diproduksi setelah dua kali Ramadhan "redup" karena pandemi Covid-19.

Adanya kelonggaran seiring terkendalinya penyebaran Covid-19 membuat pengusaha tomakur optimistis omzet akan meningkat.

Baca juga: 7 Manfaat Kurma untuk Kesehatan Otak hingga Tulang

Pembuat tomakur asal Dusun Ampelgading, Desa Kenteng Sri Ngestiwati mengaku saat ini mulai banyak pesanan yang masuk.

"Ramadhan ini sementara ada pesanan 500 parsel, dari Pemerintah Kabupaten Semarang dan Pemerintah Provinsi Jateng," jelasnya, Jumat (8/4/2022).

Dia mengakui kebijakan pemerintah terkait kelonggaran aktivitas masyarakat, termasuk pengumuman diizinkannya mudik, menjadi faktor pendukung banyaknya pesanan tomakur.

"Dengan kelonggaran itu, banyak wisatawan yang datang ke Bandungan, wisata sudah buka sehingga banyak kunjungan," paparnya.

Dikatakan, harga tomakur Rp 40.00p untuk kemasan 500 gram dan per kilogram, Rp 75.000. "Kami berharap Ramadan tahun ini menjadi momentum kebangkitan UMKM setelah kemarin terkena pandemi Covid-19," ungkapnya.

Sri Ngestiwati mengatakan pada saat pemerintah menerapkan aturan PPKM, banyak produk tomakur yang diretur atau dikembalikan. "Padahal saat itu kita sudah memerbanyak produksi dan stok untuk Ramadhan juga banyak. Kita titip ke toko-toko juga," paparnya.

Namun akibat lonjakan kasus Covid-19, pemerintah mengeluarkan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), termasuk larangan mudik.

"Akibatnya tidak ada perputaran, modal juga tak kembali. Di Bandungan tidak ada wisawatan, kita terpaksa tidak produksi tomakur," kata dia.

Dia mulai kembali produksi sekira akhir September 2021 dan kapasitas mulai meningkat pada 2022 ini. "Ramadhan ini sudah bisa produksi satu kuintal tomat segar. Kalau dulu waktu normal ya bisa tiga kuintal per hari," jelasnya.

Baca juga: 3 Tanda yang Menunjukkan Kurma Membusuk dan Cara Menyimpannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jika BIM Terdampak Erupsi Marapi, Apa Solusi Penerbangan Haji Sumbar?

Jika BIM Terdampak Erupsi Marapi, Apa Solusi Penerbangan Haji Sumbar?

Regional
Polisi Tangkap 2 Pembunuh Mahasiswa di Sorong

Polisi Tangkap 2 Pembunuh Mahasiswa di Sorong

Regional
Mengenang Jembatan Ngembik Magelang Sebelum Dibongkar, Uji Adrenalin sampai Swafoto

Mengenang Jembatan Ngembik Magelang Sebelum Dibongkar, Uji Adrenalin sampai Swafoto

Regional
Pilkada Ende, Calon Independen Wajib Kantongi 21.101 Dukungan

Pilkada Ende, Calon Independen Wajib Kantongi 21.101 Dukungan

Regional
Pernah Panah Anggota TNI, Anggota OPM Kodap IV Sorong Kini Kembali ke NKRI

Pernah Panah Anggota TNI, Anggota OPM Kodap IV Sorong Kini Kembali ke NKRI

Regional
Damkarmat Lampung Selatan Tangkap Buaya yang Resahkan Warga

Damkarmat Lampung Selatan Tangkap Buaya yang Resahkan Warga

Regional
3 Atlet Taekwondo Nunukan Raih Medali Emas di Kunming International Open Taekwondo Championship 2024

3 Atlet Taekwondo Nunukan Raih Medali Emas di Kunming International Open Taekwondo Championship 2024

Regional
Langgar Aturan Partai, 3 Caleg PDI-P di Salatiga Ditarik Pencalonannya

Langgar Aturan Partai, 3 Caleg PDI-P di Salatiga Ditarik Pencalonannya

Regional
Dinsos Kota Ambon Urus Identitas Anak yang Ditelantarkan Kakak Angkat

Dinsos Kota Ambon Urus Identitas Anak yang Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Dana Hibah UEA untuk Solo Cair, Gibran Pioritaskan untuk Fasilitas Umum

Dana Hibah UEA untuk Solo Cair, Gibran Pioritaskan untuk Fasilitas Umum

Regional
KPU Banyumas Belum Tetapkan Caleg Terpilih, Ini Penyebabnya

KPU Banyumas Belum Tetapkan Caleg Terpilih, Ini Penyebabnya

Regional
Perdagangan Ilegal Burung Kicau Liar, Pakai Kamuflase Penangkaran?

Perdagangan Ilegal Burung Kicau Liar, Pakai Kamuflase Penangkaran?

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri, Kesal Korban Tak Pernah Masak dan Mertua Ikut Campur

Suami di Karimun Bunuh Istri, Kesal Korban Tak Pernah Masak dan Mertua Ikut Campur

Regional
Propam Polda Aceh Mulai Usut Tewasnya Warga Diduga Dianiaya Oknum Polisi

Propam Polda Aceh Mulai Usut Tewasnya Warga Diduga Dianiaya Oknum Polisi

Regional
Gerindra Kota Semarang Buka Penjaringan Pilkada 2024 Pada Mei-Juni

Gerindra Kota Semarang Buka Penjaringan Pilkada 2024 Pada Mei-Juni

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com