Menurut Amudin, saat cuaca lagi tenang dan ikan di laut melimpah, biasanya dia dan para nelayan lain selalu membawa pulang hasil tangkapan dalam jumlah yang banyak. Hasil tangkapan yang didapat kemudian dijual ke pasar dan sisanya dimakan.
Adapun pasar yang menjadi tempat tujuan penjualan hasil tangkapan para nelayan di wilayah itu yakni Pasar Tulehu dan Pasar Ikan Kota Ambon. Biasanya, para nelayan membawa langsung hasil tangkapan ke Ambon karena jumlah hasil tangkapan yang didapat sangat banyak.
“Kalau ikan banyak kita bawa langsung ke Ambon tapi kalau sedikit kita jual di sini saja dan sisanya untuk makan,” katanya.
Baca juga: Tim SAR Tutup Operasi Pencarian 8 Penumpang Speedboat yang Hilang di Maluku
Amudin sendiri sudah 40 tahun menjalani seorang nelayan. Banyak suka dan duka yang sudah dilalui. Jika hasil tangkapan sedang banyak, kebutuhan keluarga akan terpenuhi. Begitu sebaliknya. Ia dan keluarga hanya bisa pasrah saat hasil tangkapan tak memuaskan.
“Ya hidup ini naik turun kadang kalau dapat rezeki bisa beli beras, dan bisa memenuhi kebutuhan lain untuk keluarga, tapi kalau tidak ada yang didapat kita sabar saja kadang mau beli beras tidak ada uang,” katanya.
Baca juga: Polda Maluku Salurkan Bantuan 1 Ton Beras ke Warga Pelauw di Pulau Haruku
Selama puluhan tahun melaut, banyak kejadian membahayakan nyawa yang kerap menimpa Amudin. Ia mengisahkan pernah terjebak cuaca laut yang sangat buruk, perahunya dihantam badai dan gelombang tinggi hingga nyaris tenggelam.
Dari semua kejadian itu, ia selalu menjadikannya sebagai pelajaran bahwa hidup sangatlah keras dan menyerah bukanlah sebuah jalan yang tepat.
“Alhamdulillah beberapa kali saya selalu selamat dari maut,” katanya.
Kerja serabutan
Meski hanya sebagai seorang nelayan kecil, Amudin bersyukur karena masih dapat menghidupi keluarganya dari hasil melaut. Saat ini, Amudin menyebut, kondisi semakin sulit, pendapatannya pun terus menurun dan tidak seperti dulu lagi.
“Mungkin karena sudah tua jadi sudah tidak seperti dulu lagi,” katanya.