Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luka Robek di Kaki, Bocah Terjepit Eskalator Masjid di Mataram Jalani Operasi

Kompas.com - 07/04/2022, 15:08 WIB
Fitri Rachmawati,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.COM - Bocah berusia 6 tahun, Gibran Alfiansyah yang terjepit eskalator Masjid Hubuul Wathan Islamic Center (IC), Mataram telah ditangani oleh tim medis Rumah Sakit Umum  Provinsi (RSUP) NTB, Kamis (7/4/2022).

Korban dioperasi pada Kamis pagi akibat luka robek yang cukup dalam.

Bocah yang tengah bermain di eskalator masjid itu dilaporkan terjepit di salah satu bagian eskalator saat seluruh jemaah tengah melaksanakan shalat tarawih, Rabu (6/4/2022) malam.

"Kejadian itu memang sangat mengejutkan, tetapi kita telah menanganinya dengan cepat, dan ini saya baru saja dari RSUP NTB menunggu operasi adik kita," kata Syafir Hidayatullah, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Islamic Center, Kamis.

Baca juga: Kaki Bocah 9 Tahun Terjepit Eskalator Masjid, Sang Ayah Baru Tahu 20 Menit Kemudian

Syafir mengatakan, kejadian itu membuat jemaah panik karena kaki korban terjepit di antara anak tangga eskalator. 

Sejumlah jemaah berusaha menolong, namun karena keterbatasan peralatan, warga lantas menghubungi petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Mataram.

Hingga akhirnya bocah tersebut berhasil dievakuasi setelah Damkar melakukan upaya pertolongan selama 20 menit.

"Saat kejadian banyak anak anak bermain, termasuklah korban, bahayanya eskalator yang semua dipakai turun, si anak justru naik, saat itulah insiden terjadi dan semua jemaah panik tetapi segera menolong," kata Syarif.

Baca juga: Prostitusi Berkedok Salon di Mataram, Polisi Amankan 6 Orang

Syarif menyadari bahwa anak-anak memang perlu mendapat pendidikan agama dengan ikut tarawih.

Namun jika masih terlalu kecil dan sulit diawasi sebaiknya tidak diajak sebab dikhawatirkan anak bosan dan justru bermain di tangga atau pun eskalator.

"Meskipun petugas kami sudah mengingatkan agar tidak bermain-main di eskalator, namanya anak-anak ya," katanya.

Syarif mengatakan, eskalator tetap akan dioperasikan mengingat banyak jemaah lansia yang membutuhkan eskalator agar tidak lelah naik ke lantai 2 Masjid Hubbul Wathan Islamic Center.

"Jemaah usia lanjut tetap mengharapkan esklator dioperasikan karena mempermudah mereka menjalani ibadah di lantai 2 Islamic Center," ucapnya.

Baca juga: Kecelakaan Beruntun di Madiun, Truk Tabrak Bus hingga Hantam Pohon, 1 Pemotor Tewas Terjepit

Suherman, staf IC pada Kompas.com di Islamic Center menambahkan, pihaknya telah mengingatkan pada seluruh anak agar tidak bermain saat jemaah menjalankan shalat.

Saat kejadian, jemaah tengah menjalani rakaat ketiga shalat tarawih. Teriakan korban yang cukup besar membuat jemaah dan petugas langsung berinisiatif menangani.

"Kami tetap berusaha meningkatkan keamanan di Islamic Center dengan mengingatkan petugas piket agar waspada jika ada anak-anak," ujar Herman.

Peringatan untuk waspada sejak awal juga telah dipasang di depan eskalator sebelah utara Islamic Center.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Regional
Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com