Juru bicara nelayan Tambakrejo, Abdullah Ahmad mengatakan, wisata perahu sebenarnya sudah dibuka cukup lama, namun terhalang pandemi.
"Sebenarnya beberapa tahun yang lalu sudah ada, yang membuka malah Wali Kota Semarang," ucapnya.
Awalnya, wisata perahu didesain untuk wisatawan yang ingin menikmati keindahan laut Kota Semarang dan Sungai BKT.
Namun, kondisinya saat ini banyak sampahnya.
"Akhirnya kami coba dijadikan wisata edukatif," ucap dia.
Baca juga: Hari Nelayan Nasional, Warga Tambakrejo Semarang Kibarkan Bendera di Sungai
Nantinya, lanjut Abdullah, wisatawan akan diajak para nelayan untuk menyusuri lokasi sampah yang ada di laut Semarang dan Sungai BKT.
"Nanti semacam ada dongeng di atas perahu gitu. Jadi, kami secara tak langsung juga edukasi soal lingkungan," papar dia.
Namun, saat ini yang menjadi kendala adalah tingkat pengetahuan nelayan soal sampah belum merata. Untuk itu, masih butuh waktu untuk penyesuaian.
"Nanti rencananya seperti itu, kami akan coba kerja sama dengan akademisi dan aktivis, soalnya pengetahuan kami masih minim," papar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.