Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Bocah Disiksa Ayah Tiri, Korban Melompat dengan Tangan Kaki Terikat Saat Dipanggil Warga

Kompas.com - 07/04/2022, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Video penyelamatan bocah dikerangkeng viral di media sosial. Di video tersebut terlihat warga menyelamatkan bocah yang terkunci di dalam rumah kontrakan.

Dengan tangan dan kaki terikat, bocah berusia 7 tahun itu bahkan sampai harus melompat kecil saat dipanggil warga.

Tak hanya sendiri, bocah kecil itu tampak dikunci di dalam kamar kontrakan itu berempat dengan saudaranya yang lain.

Warga kemudian membuka paksa pintu kamar kontrakan tersebut.

Saat pintu dibuka, bocah tersebut dalam kondisi tak berdaya dengan tangan dan kaki terikat. Belakangan korban diketahui bernama PR (7).

Baca juga: Bocah 8 Tahun di Bogor Disiksa Ayah Tiri, Tangan dan Kaki Diikat, Meloncat-loncat Saat Diselamatkan Warga

Ayah tiri hampir diamuk massa

Peristiwa tersebut terjadi di Desa Ragajaya, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor pada Senin (5/4/2022) malam.

Dalam video yang viral tersebut, terlihat warga yang geram tampak memukuli ayah tiri korban.

Kapolsek Bojonggede, AKP Dwi Susanto membenarkan peristiwa yang terjadi di wilayah hukumnya.

"Iya bener itu di Desa Ragajaya itu semalam, tapi penangananannya langsung ke Polres Metro Depok itu," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (5/4/2022).

Baca juga: Bukan Gizi Buruk, Masud Irrijal Bocah di Kendal Ini Menderita Gangguan di Tulang Belakang

Ia mengatakan pihak kepolisian mengetahui kasus tersebut setelah menerima laporan dari warga.

"Anggota piket Reskrim bersama SPKT langsung ke TKP daerah Desa Ragajaya langsung mengamankan seorang diduga pelaku yaitu ayah tiri bersama korban yang mengalami kekerasan dengan kedua tangan dan kaki diikat menggunakan kabel tis," bebernya.

 

Berawal dari laporan sang ibu

Ilustrasi kekerasan pada anak.Shutterstock Ilustrasi kekerasan pada anak.
Kasus tersebut berawal saat Senin malam, Ayu, ibu kandung korban meminta bantuan tetangganya.

Mendengar laporan Ayu, tetangga langsung bergegas menuju rumah Ayu yang ternyata sudah gelap gulita.

Warga pun mengintip rumah kontrakan dan menyalakana senter. Betapa terkejutnya warga saat melihat seorang anak terdiam dengan posisi tangan dan kakinya diikat.

Melihat pemandangan tersebut, warga pun membuka paksa rumah dan menyelamatkan anak tersebut.

Baca juga: Kena Kelainan Fisik, Bocah 8 Tahun Ini Masih seperti Anak Bayi

Bukan cuma bertemu sang anak yang diikat, warga juga melihat orangtua korban. Saat bercerita ke warga, sang ibu tampak pasrah.

Mengetahui fakta itu, warga spontan memaki-maki pelaku yang tak lain adalah ayah tiri korban yang berusia 24 tahun. Sempat terjadi cekcok antara warga dengan ayah tiri korban.

Ayu, ibu korban bercerita sudah empat tahun menikah dengan pelaku. Selama menikah, sang suami kerap bertindak kasar.

Kekerasan tersebut dipicu saat korban menjahili adik tirinya yang masih kecil. Mengetahui hal tersebut, pelaku langsung menyiksa korban dan mengikatnya.

Baca juga: Diduga Sering Dicabuli Kakek Tirinya, Bocah 3 Tahun Trauma Berat

"Anak saya ada kenakalan, namanya anak-anak ya, sempat (isengin) adeknya. Posisinya dibalas sama pelaku. Sampai diikat, saya udah ngasih peringatan (ke suami) 'jangan diikat'. Saya juga sampe ngevideoin. Kata dia (pelaku) bandel," ungkap Ayu dikutip TribunnewsBogor.com.

Perempuan yang sehari-hari berprofesi sebagai ojek online itu pasrah. Sebab sebelum menyiksa sang anak, pria tersebut terlebih dahulu telah memukuli istrinya.

"Saya juga terancam posisinya, saya biarin, saya juga abis digebukin sama dia," akui Ayu.

Kasus penganiayaan tersebut kini ditangani Polsek Bojonggede.

Baca juga: Bermain Saat Hujan, Bocah 7 Tahun di Lembata Tewas Tenggelam di Parit

 

Terdapat luka bakar sundutan rokok dan setrika

Ilustrasi luka bakarPositiveFocus Ilustrasi luka bakar
Sementara itu Kepala Puskesmas Ragajaya, dr Indiyah Rukmi mengatakan terdapat luka akibat KDRT di tubuh korban.

"Tapi memang ada luka yang lama, ada juga yang baru, lukanya juga sudah mulai mengering," ucap dia di rumah korban di Desa Ragajaya, Rabu (6/4/2022).

Ia mengatakan pihak puskesmas telah memberikan sejumlah obat di kediaman korban. Selain itu PR juga menjalani visum di RS Mitra sembari menunggu proses hukum untuk ayah tiri.

Indiyah Rukmi mengatakan pihaknya juga menemukan luka di bayi yang berusia 11 bulan. Namun luka itu bukan dari tindakan ayahnya, tapi dari kakaknya.

Baca juga: Cerita Bocah SD Menangis Ingin Bertemu Jokowi Saat Kunjungan ke Purworejo namun Tak Bisa

"Lukanya itu oleh kakaknya, karena melihat yang kecil diperlukan seperti itu oleh kakanya makanya ayahnya membalasnya," katanya.

Secara medis, menurut Kepala Puskesmas Ragajaya, luka-luka tersebut memang tampak banyak pada beberapa bagian tubuh dari korban.

Bahkan, luka itu bisa terbilang tidak wajar bagi korban.

"Ada yang luka setrika luka disundut rokok, tapi sudah mulai mengering emang, itu juga kejadiannya udah lama jadi mengering," katanya.

Baca juga: Sidang Pembunuhan Bocah Nugi Digelar, Dakwaan Dibacakan Kajari Poso

Luka sundutan rokok pada tubuh bocah tersebut berada di bagian dada, lalu untuk luka setrikaan terdapat pada betis dan lengan kanannya.

"Perkiraannya dilihat dari lukanya, yang sundutan rokok itu udah sekitar seminggu, kalo yang bekas setrika itu dua atau tiga hari lalu," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Puskesmas Ragajaya Ungkap Kondisi Bocah di Bogor yang Disiksa Ayah Tirinya, Tubuh Korban Penuh Luka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lagi, Calon Haji Embarkasi Solo Meninggal, Total 2 Orang

Lagi, Calon Haji Embarkasi Solo Meninggal, Total 2 Orang

Regional
Seorang Guru di Sikka Tewas Tertabrak Pikap, Korban Terseret 9 Meter

Seorang Guru di Sikka Tewas Tertabrak Pikap, Korban Terseret 9 Meter

Regional
Berprestasi di Bidang Matematika, Siswi SD Asal Banyuwangi Ini Bertemu Elon Musk di Bali

Berprestasi di Bidang Matematika, Siswi SD Asal Banyuwangi Ini Bertemu Elon Musk di Bali

Regional
Warisan Budaya Sriwijaya Berjaya: Dekranasda Sumsel Juara Umum Dekranas 2024

Warisan Budaya Sriwijaya Berjaya: Dekranasda Sumsel Juara Umum Dekranas 2024

Regional
Pj Gubernur Al Muktabar Terima Aspirasi Sejumlah Tokoh Banten

Pj Gubernur Al Muktabar Terima Aspirasi Sejumlah Tokoh Banten

Regional
Ribuan Mahasiswa dan Warga Doa Bersama untuk Korban Banjir Lahar di Sumbar

Ribuan Mahasiswa dan Warga Doa Bersama untuk Korban Banjir Lahar di Sumbar

Regional
Hari Kebangkitan Nasional, Ketum PP Muhammadiyah Berharap Pemimpin Baru Wujudkan Kedaulatan Indonesia

Hari Kebangkitan Nasional, Ketum PP Muhammadiyah Berharap Pemimpin Baru Wujudkan Kedaulatan Indonesia

Regional
Cerita Satu Keluarga Selamat dari Banjir Lahar Dingin Usai Panjat Loteng

Cerita Satu Keluarga Selamat dari Banjir Lahar Dingin Usai Panjat Loteng

Regional
Menganyam Rotan, Menganyam Hidup...

Menganyam Rotan, Menganyam Hidup...

Regional
Pasangan Petahana Sutarmidji-Norsan Maju Pilkada Kalbar

Pasangan Petahana Sutarmidji-Norsan Maju Pilkada Kalbar

Regional
Komandan KKB Dokoge Paniai Ditangkap

Komandan KKB Dokoge Paniai Ditangkap

Regional
Bantu Korban Banjir Lahar di Sumbar, Bupati Solok Kerap Di-'bully' Pencitraan

Bantu Korban Banjir Lahar di Sumbar, Bupati Solok Kerap Di-"bully" Pencitraan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pengantin Perempuan di Halmahera Selatan Ternyata Laki-laki, Diketahui Usai Dicek Bidan dan Aparat Desa

Pengantin Perempuan di Halmahera Selatan Ternyata Laki-laki, Diketahui Usai Dicek Bidan dan Aparat Desa

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com