Angka harapan hidup penduduk Kabupaten Langkat pada tahun 2020 mencapai 68,80 dan naik di tahun 2021 menjadi 68,97.
Indeks pembangunan manusia di Kabupaten Langkat di tahun 2021 mencapai angka 71,35 atau naik dari tahun 2020 yang berada di angka 71,00.
Langkat dihuni oleh berbagai suku bangsa seperti suku Melayu, suku Jawa, suku Minang, dan beberapa suku lainnya.
Oleh karena itu, budaya yang ada di Kabupaten Langkat cukup beraneka ragam.
Salah satu bentuk budaya kegiatan lomba mendayung sampan di Sungai Besar yang ada di Langkat yang diselenggarakan pada hari-hari tertentu.
Melansir laman tribunnewswiki.com, di awal kemerdekaan Republik Indonesia Kabupaten Langkat masih berstatus keresidenan dengan kepala pemerintahannya dijabat oleh Tengku Amir Hamzah.
Kemudian jabatan tersebut diganti oleh Adnan Nur Lubis dengan sebutan Bupati.
Pada masa agresi militer Belanda I, dan II (1947-1949)Kabupaten Langkat terbagi dua, yaitu Pemerintahan Negara Sumatera Timur (NST) yang berkedudukan di Binjai dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedudukan di Pangkalan Berandan.
Baru setelah itu, Kabupaten Langkat menjadi daerah otonom yang berhak mengatur rumah tangganya sendiri dengan bupati sebagai kepala daerahnya berdasarkan PP No.7 Tahun 1956.
Kabupaten Langkat kemudian dibagi menjadi 3 (tiga) kewedanan yaitu Kewedanan Langkat Hulu berkedudukan di Binjai, Kewedanan Langkat Hilir berkedudukan di Tanjung Pura, dan Kewedanan Teluk Haru berkedudukan di Pangkalan Berandan.
Hingga pada tahun 1963, wilayah kewedanan dihapus sedangkan tugas-tugas administrasi pemerintahan langsung di bawah bupati.
Sesuai hasil Pemilihan Umum Bupati Langkat 2018, dilantik Bupati Terbit Rencana Perangin Angin dan wakilnya bupati Syah Afandin.
Namun pasca Bupati Terbit Rencana Perangin Angin terjerat Operasi Tangkap Tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (OTT KPK) pada 19 Januari 2022, posisinya digantikan oleh plt Gubernur Syah Afandin.
Potensi Daerah
Dilansir dari laman resmi Pemerintah Kabupaten Langkat, potensi wisata alam di wilayah ini cukup besar.
Beberapa kegiatan yang menarik wisatawan yaitu air terjun pemandian sungai arung jeram, tracking hutan, gua alam (kawasan bukit Lawang, Gua Batu Rizal, Tangkahan) dan wisata bahari (Tanjung Apek Kuala Serapuh dan Tanjung Kerang).
Ada juga Air Terjun 24 Tingkat yang dikenal karena memiliki banyak tingkatan dengan ketinggian 30 meter.
Tak kalah indah, ada Kolam Abadi Langkat, sebuah obyek wisata yang sebenarnya adalah aliran sungai yang tenang di antara bebatuan.
Menjadi daya tarik tersendiri karena air di Kolam Abadi ini berwarna biru kehijauan dan jernih sehingga menarik untuk dijadikan tempat berenang.
Sumber:
bappeda.langkatkab.go.id, langkatkab.bps.go.id, langkatkab.go.id
tribunnewswiki.com, bobo.grid.id