Penuruan kualitas
Selain itu, Ali menyampaikan kekhawatirannya terhadap berubahnya kualitas pendidikan di SBM ITB.
Hal itu terjadi karena postur pembiayaan pendidikan di SBM ITB sama dengan postur anggaran unifikasi, padahal keberadaan SBM ITB berbeda dengan fakultas lainnya.
Seperti Alokasi Dana Operasional (ADO) pemeliharaan yang diharuskan rektorat ITB sebesar 25 persen, padahal kebutuhan SBM ITB hanya 3,7 pesen (standard AACSB 3,39 persen).
Sisa alokasi anggarannya tidak bisa dipakai dalam operasional lainnya di SBM ITB.
Baca juga: Cerita Juhaini Ketakutan meski Tinggal di Rumah Tahan Gempa: Trauma yang Dulu Itu Masih Terasa
Sedangkan untuk ADO Pendidikan alokasi anggarannya yang ditentukan Rektorat ITB hanya 32 persen, padahal kebutuhan SBM ITB 37 persen.
"Dampaknya beberapa program kegiatan menjadi hilang atau berkurang," ucap dia.
Seperti misalnya anggaran Program International Visiting Lecturer yang turun. Awalnya visiting professor 6 orang long-visit selama 4 bulan menjadi 4 orang, kemudian 11 orang short-visit turun menjadi 3 orang.
Program lainnya, mahasiswa S1 kelas International harusnya mendapat program pengembangan soft skill berupa dua pelatihan atau mentoring sebelum berangkat ke luar negeri.
Program tersebut didapatkan mahasiswa S1 kelas International angkatan 2019. Sementara, mahasiswa angkatan 2020 dan 2021 tidak mendapatkan program pengembangan tersebut karena tidak ada anggarannya.
Program Ekskursi ke masyarakat dalam bentuk menginap beberapa hari untuk mengenal dan berinteraksi dengan kehidupan masyarakat secara langsung menjadi hilang tidak bisa direalisasikan karena tidak ada anggarannya.
Program mentoring oleh para pelaku bisnis di tahun 2021 bisa terlaksana dengan menghadirkan 60 orang mentor, namun di tahun 2022 ini tidak bisa dilaksanakan karena anggaran tidak tersedia.
Pelaksanaan seminar series-entrepreneurial track, pada tahun 2021 terlaksana 23 kali, sedangkan tahun 2022 ada pengurangan anggaran sehingga hanya bisa untuk 6 kali kegiatan.
Program ini dilakukan SBM ITB dalam rangka penyebarluasan pola pikir wirausaha bagi mahasiswa. Selain itu ada beberapa program yang tidak bisa terlaksana atau berkurang, karena berkurangnya anggaran.
Sebelumnya, Rektor ITB Reini Wirahadikusumah menyatakan, pembenahan yang dilakukan di SBM ITB merupakan bagian dari transformasi yang dilakukan ITB. Salah satu tujuannya untuk menghindari komersialisasi pendidikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.