Roem tidak menjelaskan secara detail berapa jumlah senjata api dari gudang senjata Brimob Polda Maluku yang hingga kini masih dinyatakan hilang.
Menurutnya berbagai upaya telah dilakukan aparat kepolisian untuk meminta warga di Pulau Haruku mengembalikan senjata yang mereka kuasai baik itu senjata api organik maupun rakitan, namun sayangnya warga tidak juga menyerahkan senjata.
“Pascakonflik sampai dengan saat ini sudah diimbau kepada masyarakat untuk menyerahkan senjata, sudah beberapa kali juga kita melakukan razaia cuma setiap kali razia kita tidak menemukan senjata itu,” katanya.
Baca juga: Usut Kasus Penembakan Misterius di Haruku, Polda Maluku: Masyarakat Jangan Terprovokasi
Meski begitu kata Roem sejumlah kejadian yang terjadi di Pulau Haruku memberikan isyarat yang sangat kuat bahwa warga di wilayah itu masih menguasai senjata api secara illegal.
“Kita razia di rumah-rumah dan kita tidak temukan, tapi faktanya kan sampai saat ini masih beredar senjata itu di tangan masyarakat itu yang kita sesalkan,” ujarnya.
Ia menambahkan, selama senjata api masih beredar di tangan masyarakat, maka selama itu pula situasi kondusif akan sulit terwujud.
“Yang jelasnya selama senjata-senjata itu baik rakitan maupun organik masih berada di tangan masyarakat maka yakinlah sampai kapan pun daerah itu tidak akan aman,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.