Salin Artikel

Senjata Api yang Beredar di Pulau Haruku Diduga Peninggalan Sisa Konflik 1999

Indikasi adanya penggunaan senjata api ilegal di masyarakat, muncul setelah terjadinya bentrokan antardesa diikuti dengan serangkaian aksi penembakan.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Maluku, Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat mengatakan, dari rentetan kejadian yang terjadi di Pulau Haruku, patut diduga masih ada peredaran senjata api di wilayah tersebut.

“Kita tidak tahu persis tapi yang jelasnya kan daerah ini pernah berkonflik dan saat konflik dulu itu banyak senjata yang digunakan, ada senjata rakitan dan ada senjata organik,” kata Roem kepada Kompas.com via telepon, Selasa (29/3/2022).

Roem menjelaskan, saat konflik sosial berkecamuk di Maluku 20 tahun yang lalu, gudang senjata milik Brimob Polda Maluku juga ikut dibobol.

Sehingga banyak senjata milik Polri yang dikuasai masyarakat sipil saat itu.

Ia pun menduga senjata yang kerap digunakan untuk melancarkan aksi kejahatan dan penembakan di Pulau Haruku merupakan senjata yang berasal dari gudang Brimob Polri yang dibobol saat konflik Ambon.

“Saya belum bisa pastikan itu tapi yang jelasnya saat konflik 1999 itu banyak beredar senjata ada organik ada juga rakitan, saat itu gudang senjata Brimob sempat dibobol ada senjata yang hilang, jadi ada kemungkinan,” katanya.


Sudah diminta menyerahkan

Roem tidak menjelaskan secara detail berapa jumlah senjata api dari gudang senjata Brimob Polda Maluku yang hingga kini masih dinyatakan hilang.

Menurutnya berbagai upaya telah dilakukan aparat kepolisian untuk meminta warga di Pulau Haruku mengembalikan senjata yang mereka kuasai baik itu senjata api organik maupun rakitan, namun sayangnya warga tidak juga menyerahkan senjata.

“Pascakonflik sampai dengan saat ini sudah diimbau kepada masyarakat untuk menyerahkan senjata, sudah beberapa kali juga kita melakukan razaia cuma setiap kali razia kita tidak menemukan senjata itu,” katanya.

Meski begitu kata Roem sejumlah kejadian yang terjadi di Pulau Haruku memberikan isyarat yang sangat kuat bahwa warga di wilayah itu masih menguasai senjata api secara illegal.

“Kita razia di rumah-rumah dan kita tidak temukan, tapi faktanya kan sampai saat ini masih beredar senjata itu di tangan masyarakat itu yang kita sesalkan,” ujarnya.

Ia menambahkan, selama senjata api masih beredar di tangan masyarakat, maka selama itu pula situasi kondusif akan sulit terwujud.

“Yang jelasnya selama senjata-senjata itu baik rakitan maupun organik masih berada di tangan masyarakat maka yakinlah sampai kapan pun daerah itu tidak akan aman,” katanya. 

https://regional.kompas.com/read/2022/03/29/165608978/senjata-api-yang-beredar-di-pulau-haruku-diduga-peninggalan-sisa-konflik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke