Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hapus Stigma, Kampung Narkoba di Palembang Disulap Jadi "Kampung Cantik"

Kompas.com - 29/03/2022, 16:03 WIB
Aji YK Putra,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Stigma masyarakat yang mengenal kawasan Jalan Kadir TKR, Lorong Serumpun, Kelurahan 36 Ilir, Kecamatan Gandus, Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) sebagai daerah peredaran narkoba kini berangsur-angsur mulai berubah.

Sebab, pihak pemerintah setempat bersama Polda Sumatera Selatan melakukan pembinaan kepada warga untuk mensosialisasikan bahaya penggunaan narkoba.

Selain itu, Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Toni Harmanto mengubah nama kawasan itu menjadi Kampung Cantik.

Baca juga: Harga Kebutuhan Pokok di Palembang Alami Kenaikan Jelang Ramadhan, Wamendag: Yang Penting Stok Aman

Toni mengatakan, dengan adanya Kampung Cantik ini, stigma kampung narkoba dikawasan itu dapat hilang.

Sehingga, warga pun dapat hidup dengan sehat tanpa menggunakan narkoba.

Tak hanya soal peredaran narkoba, dinas kesehatan pun dapat terlibat untuk mengatasi permasalahan stunting di kawasan tersebut.

"Narkoba adalah musuh kita bersama dengan harapan generasi muda akan menjadi bonus demografi produktif jangan sampai anak-anak kita menjadi generasi yang sia-sia," kata Toni, Selasa (29/3/2022).

Baca juga: Gara-gara Uang Parkir, Dua Pria di Palembang Terlibat Duel Maut, Satu Tewas di Tempat

Menurut Toni, penamaan kampung cantik itu mempunyai arti tersendiri.

"Penamaan Kampung Cantik itu karena semua orang tahu kata cantik itu mengarah ke arah keindahan, keinginan semua orang, dan cinta. Harapannya, kampung ini dapat lebih baik, dan terbebas dari maslaah narkoba," ujarnya.

Sementara itu, Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Mokhamad Ngajib menambahkan, bahwa Kampung Cantik hadir untuk melakukan pencegahan, antisipasi hingga proses program pembinaan kepada masyarakat, khususnya masyarakat di daerah 36 Ilir terkait bahaya narkoba.

"Kita inginkan Palembang bebas narkoba, tawuran, bebas balap liar hingga bebas dari perilaku menyimpang yang sangat meresahkan masyarakat," jelasnya.

Dengan adanya Kampung Cantik ini, masyarakat dapat memanfaatkannya demi untuk mengalihkan ke arah hal yang positif.

Di kampung ini pun, para warga diajarkan untuk membuat ketahanan mandiri pangan dengan melakukan budidaya ikan serta tanaman hidroponik.

Ngajib pun berharap, kampung-kampung daerah lain di Kota Palembang dapat berubah stigma.

"Kita akan melakukan perawatan dan pemeliharaan untuk Kampung Cantik ini bekerja sama dengan instansi terkait demi untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat agar melakukan perbuatan perilaku lebih baik lagi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ungkapnya.

Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, Kampung Cantik di Palembang ini merupakan singkatan dari Cinta Statistik (Cantik).

Adapun maksud dari Statistik, kata Herman, merupakan perilaku dan kegiatan masyarat dapat terukur.

"Seperti perlakuan kita baik dari masalah narkoba, kesejahteraan masyarakat, daya jual beli termasuk stunting," ujar Herman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com