Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersangka Kasus Mutilasi Bungkam, Polisi Tunggu Hasil Pemeriksaan Kejiwaan

Kompas.com - 28/03/2022, 12:20 WIB
Tresno Setiadi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS.com- Kepolisian Resor (Polres) Tegal masih menunggu hasil pemeriksaan tim psikologi Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah terkait kondisi kejiwaan Khadirun (44), tersangka pembunuhan disertai mutilasi di Desa Jatimulya, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal.

"Pemeriksaan (kejiwaan) sudah dilakukan. Tinggal menunggu hasil tertulisnya dari psikolog Polda Jawa Tengah," kata Kasatreskrim Polres Tegal AKP I Dewa Gede Ditya, kepada Kompas.com, Senin (28/3/2022).

Dikatakan Dewa, apapun hasilnya, tersangka dalam keadaan sehat atau terganggu kejiwaannya, proses hukum tetap berjalan hingga ke persidangan.

"Tetap dilakukan proses hukum. Kan nantinya hakim yang memutuskan. Apakah dia (tersangka) bisa pertanggung jawabkan perbuatannya," kata Dewa.

Baca juga: Tersangka Bungkam, Polisi Kesulitan Cari Tahu Motif Mutilasi di Tegal

Terduga pelaku yang sudah ditetapkan sebagai tersangka dijerat Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dengan ancaman 15 tahun penjara.

Sebelumnya, penyidik masih kesulitan mengungkap motif pembunuhan disertai mutilasi petani wanita di Desa Jatimulya, Kecamatan Suradadi pada 2 Maret 2022.

Tersangka Khadirun (44) warga asal Desa Blambangan, Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara, memilih bungkam dan selalu menyebut dua kata saja saat diinterogasi petugas.

Kapolres Tegal AKBP Arie Prasetya Syafa'at mengatakan pihaknya masih berupaya mengungkap motif tersangka tega menghabisi nyawa korban.

"Sejak ditangkap tidak bicara apa pun. Saat ditanya sedang apa di lokasi kejadian, dia menjawab 'nyari teh'. Dan 'nyari teh' itu diulang-ulang terus meski beda pertanyaan. Selain kalimat itu, dia tidak mau bicara," kata Arie saat ungkap kasus di Mapolres Tegal, Selasa (22/3/2022).

Baca juga: Terungkap, Pelaku yang Mutilasi Petani di Tegal, Ini Dia Sosoknya

Arie mengatakan, akan melakukan serangkaian pemeriksaan kejiwaan tersangka. Rencananya melibatkan Biro Psikologi Polda Jawa Tengah dan Mabes Polri.

Sebelumnya, kata Arie, polisi juga sudah melakukan berbagai upaya dengan menghadirkan keluarga tersangka. Namun hingga kini tersangka tetap tidak mau berbicara.

Arie mengatakan, kasus pembunuhan di areal persawahan tersebut pertama kali diketahui oleh suami yang mencari korban ke sawah karena hingga sore hari tidak kunjung pulang ke rumah.

"Ketika sampai di sawah, suami korban awalnya menemukan topi dan tas plastik milik korban di jalan setapak dan pohon. Ia kemudian mencarinya dan menemukan korban dalam posisi meninggal dunia," kata Arie, saat konferensi pers ungkap kasus di mapolres, Selasa (22/3/2022).

Hasil otopsi jenazah korban didapati luka iris pada leher, kedua payudara, dan kemaluan. Selain itu, didapati luka bekas pukulan benda tumpul pada wajah.

Baca juga: Terungkap, Penjaga Kebun Mutilasi Bocah di Lampung gara-gara Tak Suka Korban Cari Durian Jatuh

Polisi yang terus bergerak akhirnya mendapati tersangka telah bersembunyi di areal persawahan Desa Rangimulya, Kecamatan Warureja pada 8 Maret 2022.

"Hasil uji DNA dan hasil profil DNA terdapat kecocokan atau kesamaan antara darah di cutter dan kuku tersangka dengan darah korban yang terdapat pada pakaian korban," kata Arie.

Bersama pelaku turut diamankan sejumlah barang bukti. Seperti tas ransel di mana terdapat pisau cutter.

Polisi juga mengamankan potongan kuku dan sampel darah tersangka.

Meski demikian, polisi masih menunggu hasil pemeriksaan kejiwaan tersangka karena tersangka selalu bungkam saat diinterogasi.

Diungkapkan, tersangka tidak memiliki tempat tinggal, tapi selalu berpindah pindah ke gubug areal sawah.

Baca juga: Polisi Periksa 12 Saksi Terkait Kasus Mutilasi di Tegal

Tersangka diketahui warga Banjarnegara, tapi pindah ke Riau sejak 2016. Kemudian, sejak 2018 meninggalkan Riau hingga akhirnya melakukan pembunuhan di Tegal.

"Keluarga tidak pernah komunikasi dengan tersangka selama empat tahun. Penuturan keluarga tersangka cenderung pendiam," pungkas dia.

Kasatreskrim Polres Tegal AKP I Gede Dewa Ditya menambahkan dari hasil penyelidikan berdasarkan bukti permulaan dan gelar perkara maka kasus itu ditingkatkan statusnya ke penyidikan.

"Sehingga mengacu dengan adanya scientific crime investigation tadi, hasil profil DNA yang sama dengan darah korban yang ada di kuku dan cutter, serta didukung bukti lainnya sesuai dengan pasal 148 KUHPidana kami menggelar gelar perkara untuk menentukan Khadirun sebagai tersangka," kata Dewa.

Baca juga: Polisi Tangkap Pembunuh Perempuan yang Ditemukan Tewas di Persawahan Tegal

Seperti diberitakan, warga Desa Jatimulya digegerkan dengan penemuan jasad perempuan K (59) di area persawahan pada Rabu (2/3/2022).

Petani tersebut diduga menjadi korban mutilasi karena bagian payudara dan kelamin terpotong atau terdapat irisan benda tajam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Regional
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com