Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Rusmadi, 60 Tahun Lebih Bertahan sebagai Perajin Gerabah

Kompas.com - 27/03/2022, 17:39 WIB
Slamet Priyatin,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

Rusmadi mengaku, membuat gerabah memerlukan kesabaran dan keterampilan.

Sebab, bila tidak, gerabah buatannya tidak seimbang dan pecah.

Membuat gerabah dimulai dari menyiapkan bahannya dulu, yaitu campuran tanah liat dan pasir sungai yang lembut.

Setelah itu, membentuk tanah liat yang sudah dicampur itu, sesuai dengan keinginan.

Apakah perajin ingin membuat kendil tungku, atau lainnya. Setelah jadi, dijemur sampai kering dan kemudian dibakar.

“Lama membuatnya, tergantung besar kecil dan tingkat kesulitannya,” ujar Rusmadi.

Rusmadi menegaskan, ia bertahan menjadi perajin gerabah karena peninggalan nenek moyang.

Baca juga: Kendal Turun ke PPKM Level 2, Plt Dinkes: Saya Terima Kasih kepada Masyarakat

 

Rusmadi tidak mau mencari pekerjaan lain, meskipun gerabah mulai kalah dengan produk yang terbuat dari plastik dan aluminium.

“Saya punya satu anak, dan anak saya juga menjadi perajin gerabah. Dia nanti yang meneruskan pekerjaan kami,” ujar Rusmadi.

Gerabah buatannya Rusmadi dibeli oleh pedagang dari Kendal sendiri dan daerah lain.

Rusmadi juga pernah mendapat pesanan tempat penggorengan dan cuek dari salah satu rumah makan yang ada di Kalimantan.

“Selama pandemi, saya sering mendapat pesanan gentong, untuk cuci tangan,” kata Rusmadi.

Hampir sama dengan Rusmadi, Bonawi (72), bertahan menjadi perajin gerabah juga karena ingin mempertahankan warisan nenek moyang.

Meskipun 3 anaknya lebih memilih bekerja di pabrik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com