Mereka memasak aneka makanan di rumah masing-masing.
Beberapa santapan yang menjadi ciri khas adalah gulai jengkol campur ikan salai atau ikan asap, giling cabe hijau campur ikan teri, serta rebusan daun ubi dan terong.
Jumat pagi, ibu-ibu mulai mengantar jambau ke lokasi acara. Ada tiga titik tempat makan bersama, yaitu di aula, mushala dan teras masjid, yang letaknya berdekatan.
Baca juga: Update Covid-19 di Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kepri, Jambi, dan Bengkulu 25 Maret 2022
Pantauan Kompas.com di lokasi, ibu-ibu tampak kompak berjalan beriringan membawa jambau dengan cara menaruhnya di atas kepala.
Setelah tradisi Makan Bajambau dilakukan, warga melanjutkan dengan kegiatan menyantuni sejumlah anak yatim dan mendengarkan lantunan selawat.
Warga setempat, Dewi Elvita (40) mengatakan bahwa tradisi Makan Bajambau rutin diadakan setiap menyambut bulan suci Ramadhan.
"Dalam menyambut bulan suci Ramadhan, kami selalu mengadakan Makan Bajambau. Selain itu, kami juga menyantuni anak yatim," kata Dewi, Jumat (25/3/2022).
Ia menyebutkan, tradisi ini sudah berlangsung turun-temurun. Sampai hari ini, warga tetap melestarikannya agar tidak hilang ditelan zaman.
Menurutnya, tradisi Makan Bajambau ini dapat mempererat tali silaturahmi antarwarga.
"Tradisi ini akan terus kami hidupkan. Melalui acara ini, kami dapat menjalin hubungan silaturahmi. Yang pergi merantau kembali pulang dan makan bersama di acara ini," ucap dia.
Baca juga: Wanita yang Ditemukan Tewas Dalam Kubangan di Kebun Sawit Riau Ternyata Dibunuh Pacar
Ia juga berpesan, bagi generasi milenial agar dapat meneruskan tradisi Makan Bajambau.
"Karena di acara inilah kita bisa berkumpul dan makan bersama menjelang puasa," tambah Dewi.
Sementara itu, Ketua Panitia tradisi Makan Bajambau, Khaidir menyebutkan, tidak ada dana khusus yang disiapkan untuk membuat acara ini.
Biaya untuk masak memasak, ditanggung sendiri oleh masing-masing warga.
Sedangkan biaya untuk penyantunan anak yatim, kata Khaidir, setiap warga dibebankan Rp 50.000 per rumah.
"Kami semua warga di sini sepakat menyumbang Rp 50.000 per rumah untuk menyantuni anak yatim. Selain itu, warga yang merantau, ada juga yang bersedia membantu. Kalau untuk jambau, itu dimasak oleh ibu-ibu di rumahnya masing-masing," kata Khaidir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.