Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibuat Dengan Rumus Matematika, Batik Uru’Ngauwit Nunukan yang Terinspirasi dari Kelapa Sawit dan Rumput Laut, Segera Mendunia

Kompas.com - 25/03/2022, 17:43 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Batik Uru’Ngauwit asal Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, akan segera mendunia.

Batik yang dibuat dengan rumus matematika oleh dua pelajar SMAN I Nunukan, Putri Adinda Irmayanti dan Nadia Aulia ini, terpilih mewakili Indonesia setelah lolos dalam seleksi bidang Matematika Sains dan Teknology (MST), pada ajang Kompetisi Penelitian Siswa (KoPSI) 2021 lalu.

Berbekal medali emas, Putri dan Nadia, akan lanjut menjajal kompetisi di International Science and Engineering Fair (ISEF). Kompetisi penelitian bergengsi tingkat dunia bagi siswa.

Baca juga: Akhirnya, Kemeja Batik Tulis Blitar Dipakai Bintang NBA Justin Holiday

ISEF 2022 dijadwalkan sekitar Mei 2022 mendatang, di Atlanta, Amerika Serikat (AS).

"Kita bersyukur sekali, bisa menambahkan satu pola baru dalam dunia batik. Motif batik Uru’Ngauwit, selain melambangkan sumber ekonomi warga perbatasan RI – Malaysia, juga menjadi demonstrasi pelajar kami untuk menunjukkan betapa mengasyikkannya matematika," ujar Hidayati yang merupakan guru pembimbing Putri dan Nadia, Jumat (25/3/2022).

Hidayati mengatakan, Uru’Ngauwit, merupakan gabungan dari dua kalimat uru tingkayu dan piasau sawit yang berasal dari bahasa Suku Dayak dan Suku Tidung di Kalimantan Utara.

Uru tingkayu adalah bahasa Dayak yang berarti rumput laut. Sementara piasau sawit merupakan bahasa Suku Tidung, yang berarti kelapa sawit.

"Waktu Kopsi 2021, kita kirim perwakilan untuk bidang MST. Tema yang ditentukan adalah ‘Potensi lokal untuk pemulihan Indonesia’. Kami melihat ekonomi warga Nunukan mayoritas ditopang oleh kelapa sawit dan rumput laut. Keduanya kita jadikan inspirasi yang mendasari pembuatan motif batik Uru’Ngauwit dengan konsep transformasi geometri," jelasnya.

Hidayati mengaku tidak memberi target emas bagi kedua anak asuhnya. Setidaknya, anak anaknya memiliki pengalaman pada kompetisi nasional dan membawa ciri khas serta budaya Kaltara sebagai kebanggaan.

Baca juga: Delegasi G20 Belajar Membatik di Kampung Batik Giriloyo Yogyakarta

"Tapi Alhamdulillah, dari enam SMA peraih medali emas KoPSI 2021 di bidang MST, SMAN I Nunukan terpilih untuk maju ke ISEF," imbuhnya.

Demonstrasi matematika

Ia mengatakan, menerapkan rumus transformasi geometri pada gambar motif batik, sebenarnya bukan perkara sulit.

Asal ada bangun dasarnya, maka, dasar tersebut akan dihitung menggunakan rumus matematika sampai tercipta pola, batas, dan motif.

Pada batik Uru’Naguwit, bangun dasarnya terdiri dari fungsi kuadrat, parabola, garis, dan polygon segi enam.

"Matematika itu penuh dengan seni. Kalau kita faham filsafat matematika, itu hampir rata rata ahli matematika adalah seniman. Dengan batik Uru’Ngauwit, kita sekaligus memberi tahukan pada semua, begitu menariknya matematika," katanya.

Baca juga: MotoGP Mandalika, Kerennya Motif Batik di Helm Johann Zarco dan Alex Rins

Awal mula terciptanya Batik Uru’Ngauwit, Hidayati memimpin diskusi bersama anak asuhnya via aplikasi Gmeet, menentukan batik bergambar buah kelapa sawit dan rumput laut sebagai materi untuk KoPSI 2021.

Anak anak dipahamkan cara mengaplikasikan rumus transformasi geometri pada batik menggunakan aplikasi Desmos.

Diskusi dibuat semenarik mungkin dengan membuka imajinasi serta kreativitas anak untuk menentukan gradasi warna yang dipilih, juga pola yang akan dibentuk.

"Setiap ide, harus dicocokkan dengan rumus transformasi geometri. Setelah itu, kita kembali arahkan mereka untuk memikirkan kembali transformasi apa yang digunakan, apakah translasi, refleksi, rotasi, atau dilatasi," jelasnya.

Baca juga: Puji Batik Blitar, Maria Selena: Jangan Remehkan Karya Anak Daerah...

Setelah grafik bangun yang ingin digambar ditentukan, maka saatnya untuk memasukkan rumus dalam folder demos.

Mereka kembali melakukan penghitungan matematis di desmos. Mentransformasikan bangun pada desain Uru’Ngauwit, lalu menuangkannya dalam kain katun primisima sebelum akhirnya tercipta batik unik tersebut.

"Kita berharap, batik ini akan menjadi salah satu produk unggulan dari Nunukan. Kita berniat mematenkan produk, dan terus menciptakan generasi unggul yang senang belajar matematika. Kita butuh seniman berkualitas untuk menunjukkan pelajar perbatasan mampu berdaya dan mampu bersaing di level internasional," kata Hidayati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Orang di Dompu Dilarikan ke Puskesmas Usai Digigit Anjing Diduga Rabies

8 Orang di Dompu Dilarikan ke Puskesmas Usai Digigit Anjing Diduga Rabies

Regional
Kapal Terbakar dan Terdampar di Wakatobi, Polisi: Kami Sudah Menghubungi Owner-nya

Kapal Terbakar dan Terdampar di Wakatobi, Polisi: Kami Sudah Menghubungi Owner-nya

Regional
Daftar 50 Caleg DPRD Kabupaten Serang Terpilih, KPU: Wajib Lapor Harta Kekayaan Sebelum Dilantik

Daftar 50 Caleg DPRD Kabupaten Serang Terpilih, KPU: Wajib Lapor Harta Kekayaan Sebelum Dilantik

Regional
Siswa SMP di Aceh Curi Sepeda Motor Polisi, 'Sparepart' Dibongkar lalu Dijual

Siswa SMP di Aceh Curi Sepeda Motor Polisi, "Sparepart" Dibongkar lalu Dijual

Regional
Presiden Jokowi Cek Harga Sembako Saat Kunjungi Pasar Seketeng Sumbawa

Presiden Jokowi Cek Harga Sembako Saat Kunjungi Pasar Seketeng Sumbawa

Regional
Copot Pegawai yang Terlibat Perdagangan Satwa Ilegal di Kalimantan, Bea Cukai: Ini Tidak Terkait Instansi

Copot Pegawai yang Terlibat Perdagangan Satwa Ilegal di Kalimantan, Bea Cukai: Ini Tidak Terkait Instansi

Regional
Janjikan Rp 200.000 ke Pemilih, Caleg di Dumai Divonis 8 Bulan Penjara

Janjikan Rp 200.000 ke Pemilih, Caleg di Dumai Divonis 8 Bulan Penjara

Regional
Sah! Ini Daftar Nama Anggota DPRD Kabupaten Purworejo 2024-2029

Sah! Ini Daftar Nama Anggota DPRD Kabupaten Purworejo 2024-2029

Regional
Hakim Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru kepada Gibran

Hakim Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru kepada Gibran

Regional
Gelora Tak Ingin PKS Gabung Koalisi Prabowo, Gibran: Keputusannya Tunggu Pak Presiden Terpilih

Gelora Tak Ingin PKS Gabung Koalisi Prabowo, Gibran: Keputusannya Tunggu Pak Presiden Terpilih

Regional
Sukseskan PON 2024, Pemprov Sumut Manfaatkan TI untuk Pendaftaran hingga Logistik

Sukseskan PON 2024, Pemprov Sumut Manfaatkan TI untuk Pendaftaran hingga Logistik

Regional
2 Caleg PDI-P Magelang Mengundurkan Diri meski Terpilih Pemilu, Siapa Mereka?

2 Caleg PDI-P Magelang Mengundurkan Diri meski Terpilih Pemilu, Siapa Mereka?

Regional
Daftar 100 Caleg DPRD Banten Terpilih Hasil Pemilu 2024

Daftar 100 Caleg DPRD Banten Terpilih Hasil Pemilu 2024

Regional
Bupati dan Wabup Daftar Pilkada Ogan Ilir 2024 di 7 Partai Politik

Bupati dan Wabup Daftar Pilkada Ogan Ilir 2024 di 7 Partai Politik

Regional
Saat Pratama Arhan Kembali Tersenyum Usai Indonesia Ditekuk Uzbekistan...

Saat Pratama Arhan Kembali Tersenyum Usai Indonesia Ditekuk Uzbekistan...

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com