Kota Magelang memiliki landmark menara air yang berbentuk seperti kompor minyak tanah raksasa dengan tinggi 21,2 meter, diameter 20 meter dan ditopang 32 tiang penyangga.
Bangunan menara air ini dibangun antara tahun 1916 hingga 1920 dan dirancang seorang arsitek Belanda Herman Thomas Karsten.
Menara air ini dapat menampung air sebanyak 1.750.000 liter yang dulu difungsikan untuk menyuplai air bersih bagi warga Belanda yang ada di Kota Magelang.
Menara air yang masih terawat dengan baik ini merupakan salah satu obyek vital, sehingga tidak sembarang orang bisa naik ke puncaknya.
Menara Waterleiding Tegal adalah bangunan menara air yang berlokasi di Jalan Pancasila Kota Tegal.
Bangunan penampung air ini merupakan peninggalan pemerintahan kolonial Belanda.
Menara Waterleiding Tegal dibangun pada 1931 dan sekilas bentuknya mirip dengan Menara Pisa di Italia.
Tinggi menara air ini mencapai 30 meter dengan luas bangunan 95 meter dan berdiri di lahan seluas 4.058 meter.
Menara air ini juga digunakan sebagai spot foto, walau begitu masyarakat tidak disarankan untuk naik ke bagian atasnya.
Menara air minum ini menyerupai dua tangki raksasa berdiameter 8,25 meter dengan tinggi 5 meter yang dibatasi 6 tugu pembatas dari batu granit.
Watertoren atau menara air ini dibangun pada 1932 sebagai bagian dari fasilitas instalasi air minum milik Pemerintah Hindia Belanda.
Pembangunan menara air ini dilakukan atas saran seorang ahli bernama Bas van Hout.
Menara Air Minum ini merupakan salah satu cagar budaya yang ada di Pangkalpinang dan dilindungi undang-undang nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya.
Meski tidak lagi digunakan, namun kondisi bangunan menara air ini masih terjaga dengan baik.
Sumber:
medan.tribunnews.com
jateng.tribunnews.com
bangka.tribunnews.com
siskaperbapo.jatimprov.go.id
rri.co.id