Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asrama Mahasiswa Jadi Lokasi Peredaran Narkoba, Orangtua Diminta Tak Beri Uang Berlebih

Kompas.com - 23/03/2022, 16:54 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menemukan enam klaster peredaran narkoba di lingkungan asrama mahasiswa.

Kepala BNNP DIY Brigjen Andi Farian mengatakan, sepanjang 2021 ada temuan peredaran narkoba di tiga asrama mahasiswa.

Sedangkan peredaran obat-obatan terlarang ditemukan tiga asrama lainnya sepanjang 2022. 

"Dari 2021 sampai 2022 ada enam asrama terindikasi peredaran narkoba ini jadi target pengawasan," kata Andi di Yogyakarta, Selasa (22/3/2022).

Baca juga: Mahasiswa Asal Karangasem Tempelkan Plastik Sabu di Helm, Diringkus Polisi

Atas temuan tersebut, BNNP DIY sudah membuat nota kesepahaman dengan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah V DIY yang menaungi sejumlah kampus.

LLDIKTI V DIY sudah diminta untuk memberikan penyuluhan antinarkoba kepada mahasiswa baru.

Tiap kampus juga diimbau untuk membuat satuan tugas antinarkoba.

"Kami melakukan pendekatan dengan perguran tinggi di sini supaya program kampus bersih narkoba bisa diterapkan," kata Farian.

Baca juga: Baru Bebas dari Penjara, Pria di Malang Kembali Jadi Kurir Narkoba dan Masuk Bui

Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, untuk mencegah adanya peredaran narkoba di antara mahasiswa, setiap asrama atau kos-kosan wajib ada induk semang.

"Di kabupaten dan kota sudah ada aturannya, yang mengatur tentang penyelenggaraan kos-kosan. Tidak boleh sendiri harus ada induk semang dan diupayakan satu dengan yang lain bisa saling bergaul tidak individual," ujar Aji di Yogyakarta, Rabu (23/3/2022).

Aji menambahkan, selama ini peredaran narkoba terjadi karena mahasiswa yang tinggal di kos-kosan bersifat individual. Antara satu mahasiswa lain tidak saling mengetahui aktivitas.

"Ada peredaran narkoba itu kalau sifatnya individual kamar sebelah tidak tahu aktivitas bahkan tidak mengenal itu kesalahan ada di induk semangnya," kata dia.

Baca juga: Yogyakarta Larang Operasional Otoped di Kawasan Malioboro

Dia juga mengimbau kepada orangtua yang menyekolahkan anaknya di Yogyakarta agar tidak memberikan uang berlebih.

Mengingat, biaya hidup di Yogyakarta berbeda dengan di Jakarta atau kota-kota besar lainnya.

"Karena pintu masuk di situ, turah duite (sisa uangnya). Kos-kosan tersendiri keluar masuk tidak ada yang tahu," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Regional
Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian Baru, Gibran: Masih Dibahas, Digodok Lagi

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian Baru, Gibran: Masih Dibahas, Digodok Lagi

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, Jalan Padang-Solok Ditutup

Longsor di Sitinjau Lauik, Jalan Padang-Solok Ditutup

Regional
Truk Pengangkut Pertalite Terguling dan Terbakar di Bangka Tengah

Truk Pengangkut Pertalite Terguling dan Terbakar di Bangka Tengah

Regional
Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Kenal Korban Lewat MiChat

Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Kenal Korban Lewat MiChat

Regional
Incar Nasabah Bank, Pencuri Bermodus Gembos Ban di Serang Banten Ditangkap

Incar Nasabah Bank, Pencuri Bermodus Gembos Ban di Serang Banten Ditangkap

Regional
Banjir Rob Demak, 73 Rumah di Dukuh Pangkalan Tergenang dan 4 Lainnya Ditinggal Pemilik

Banjir Rob Demak, 73 Rumah di Dukuh Pangkalan Tergenang dan 4 Lainnya Ditinggal Pemilik

Regional
TNI Pergoki Penyelundup Pakaian Rombengan Impor di Pulau Sebatik, 4 Pelaku Kabur ke Malaysia

TNI Pergoki Penyelundup Pakaian Rombengan Impor di Pulau Sebatik, 4 Pelaku Kabur ke Malaysia

Regional
Nakhoda Kapal Pembawa Pengungsi Rohingya ke Aceh Dituntut 7 Tahun Penjara

Nakhoda Kapal Pembawa Pengungsi Rohingya ke Aceh Dituntut 7 Tahun Penjara

Regional
Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Regional
Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Regional
Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Regional
'Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya'

"Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya"

Regional
 Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com