BANYUMAS, KOMPAS.com - Lebih dari sepekan, banjir masih menggenangi delapan desa di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Wilayah terdampak itu tersebar di Kecamatan Tambak, Sumpiuh, dan Kemranjen.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas Gatot Eprie mengatakan, banjir disebabkan intensitas hujan yang tinggi sejak beberapa waktu terakhir.
"Hampir setiap sore hujan, jadi misalnya hari ini surut, kalau malam harinya hujan, maka besoknya banjir lagi," ungkap Gatot saat dihubungi, Rabu (23/3/2022).
Baca juga: Banjir di Banjar Kalsel Meluas, 72 Desa yang Tersebar di 5 Kecamatan Terendam
Selain itu, secara geografis sebagian wilayah tersebut lebih rendah dari permukaan air laut.
"Semakin ke selatan semakin rendah. Kalau air laut pasang dan daerah sini hujan, air terjebak tidak bisa mengalir. Kalau hujan terus-menerus agak lama surutnya," kata Gatot.
Lebih lanjut Gatot mengatakan, wilayah tersebut memang menjadi langganan banjir.
"Hampir setiap tahun banjir, walaupun kecil. Kecuali tahun 2021 tidak ada banjir, tahun ini luar biasa," ujar Gatot.
Baca juga: Ini Penyebab Banjir Rendam Cilacap hingga Lebih dari Sepekan
Gatot mengatakan, ketinggian genangan air pada Selasa pagi antara 30 sentimeter hingga 1 meter. Meski demikian, sebagian mulai surut.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak tujuh desa di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dilanda banjir parah setelah diguyur hujan lebat, Selasa (15/3/2022) dini hari.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.