Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Heboh Aksi Pawang Hujan MotoGP Mandalika, Pengamat: Itu Bentuk Ikhtiar Saja

Kompas.com - 21/03/2022, 18:02 WIB

KOMPAS.com - Rara Istiani Wulandari, pawang hujan dalam gelaran MotoGP Mandalika menjadi sorotan.

Di tengah hujan, Rara berjalan di area pit lane Sirkuit Mandalika sambil melakukan ritual.

Aksi itu dilakukannya saat balapan puncak gelaran Pertamina Grand Prix of Indonesia ditunda karena hujan, Minggu (20/3/2022).

Alhasil, aksi sang pawang hujan menarik perhatian pebalap dan kru serta penonton.

Selain itu, aksi Rara juga bikin heboh warganet hingga menjadi trending topic di Twitter pada Minggu.

Baca juga: Mbak Rara, Sang Pawang Hujan MotoGP Mandalika, Ternyata Sering Mengawal Acara Kenegaraan

Terkait fenomena pawang hujan MotoGP Mandalika ini, pengamat budaya dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Andrik Purwasito, memberikan pandangannya.

Dia mengatakan, pawang hujan merupakan profesi yang ada sejak lama.

Dalam menjalankan ritual, pawang hujan biasanya menggunakan sejumlah ubo rampe atau sajen.

Baca juga: Mbak Rara, Sosok Pawang Hujan di Sirkuit Mandalika

 

Namun, sejumlah pawang mempunyai caranya sendiri.

“Jadi, tidak seragam,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com lewat Zoom, Senin (21/3/2022).

Menurutnya, ada pawang hujan yang menggunakan sapu lidi yang ditancapi bawang merah dan lombok merah, ada juga yang memakai rokok, serta dupa.

“Kemudian diucapkan doa-doa. Doa-doanya ya macam-macam. Intinya memohon kepada Allah Yang Maha Kuasa,” ucapnya.

Baca juga: 5 Fakta Menarik MotoGP Mandalika, dari Aksi Rara si Pawang Hujan hingga Dedikasi Juara untuk Risman

Saat berdoa, pawang hujan memohon kepada Tuhan agar bisa berkomunikasi dengan sosok yang menjaga angin, hujan, dan mendung agar menyingkirkan mendungnya.

“Di dunia ini, semua tempat ada yang menjaga, dijaga oleh Allah dan makhluk Allah,” ungkap guru besar di bidang Ilmu Komunikasi Lintas Budaya di UNS Surakarta ini.

Baca juga: Rara Si Pawang Hujan Sempat Dilarang Dorna untuk Masuk ke Lintasan

Andrik menyampaikan, apa yang dilakukan pawang hujan merupakan bentuk ikhtiar manusia terhadap Sang Pencipta.

“Pawang merupakan sebuah usaha atau ikhtiar saja yang tidak dapat dipastikan kehebatan hasilnya. Karena bagaimana pun, ada kekuatan lain di atas kita yang mengatur,” terang Kepala Program Studi S-3 Kajian Budaya UNS ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Jenazah Perempuan dan Bayi di Ladang Tebu Kediri Masih Misteri, Polisi Sebar Pamflet Ciri-ciri Korban

Jenazah Perempuan dan Bayi di Ladang Tebu Kediri Masih Misteri, Polisi Sebar Pamflet Ciri-ciri Korban

Regional
Puluhan Pemuda Perguruan Silat Lakukan Aksi Sweeping Bersenjata Tajam di Blora Diamankan Polisi

Puluhan Pemuda Perguruan Silat Lakukan Aksi Sweeping Bersenjata Tajam di Blora Diamankan Polisi

Regional
PDI-P Di-bully Gegara Kadernya Dianggap Penyebab Piala Dunia U-20 di Indonesia Batal, FX Rudy: Sudah Biasa

PDI-P Di-bully Gegara Kadernya Dianggap Penyebab Piala Dunia U-20 di Indonesia Batal, FX Rudy: Sudah Biasa

Regional
Patroli Cyber Polisi Bongkar Prostitusi Online di Salatiga, Muncikari Ditangkap

Patroli Cyber Polisi Bongkar Prostitusi Online di Salatiga, Muncikari Ditangkap

Regional
Bocah 7 Tahun di Manado Tewas Dibunuh Pacar Kakak Angkat, Korban Ditenggelamkan di Pantai

Bocah 7 Tahun di Manado Tewas Dibunuh Pacar Kakak Angkat, Korban Ditenggelamkan di Pantai

Regional
Gunung Ile Lewotolok Bentuk Kubah Lava Baru akibat Erupsi Terus-menerus

Gunung Ile Lewotolok Bentuk Kubah Lava Baru akibat Erupsi Terus-menerus

Regional
FX Rudy Beberkan Alasan PDI-P Baru Menolak Israel Jelang Drawing Piala Dunia U-20

FX Rudy Beberkan Alasan PDI-P Baru Menolak Israel Jelang Drawing Piala Dunia U-20

Regional
Remaja di Medan Beli Motor dengan Uang Mainan, Korban Kesal Lalu Melapor Polisi

Remaja di Medan Beli Motor dengan Uang Mainan, Korban Kesal Lalu Melapor Polisi

Regional
Anak Bunuh Ayah Kandung Pakai Parang di Riau, Warga Lihat Pelaku Seret Korban

Anak Bunuh Ayah Kandung Pakai Parang di Riau, Warga Lihat Pelaku Seret Korban

Regional
Koordinator Perjalanan Kasus Penyelundupan 13 WNA Irak ke Australia Dibekuk

Koordinator Perjalanan Kasus Penyelundupan 13 WNA Irak ke Australia Dibekuk

Regional
Jokowi Ajak Perusahaan Tambang Mencontoh PT Vale dalam Praktik Pertambangan Berkelanjutan

Jokowi Ajak Perusahaan Tambang Mencontoh PT Vale dalam Praktik Pertambangan Berkelanjutan

Regional
Modus Wakil Ketua DPRD Sukabumi Gelapkan Mobil Mewah, Barang Digadaikan, Biaya Sewa Rp 6 Juta Per Minggu

Modus Wakil Ketua DPRD Sukabumi Gelapkan Mobil Mewah, Barang Digadaikan, Biaya Sewa Rp 6 Juta Per Minggu

Regional
Petani di NTT Diminta Tanam Palawija Antisipasi Kekurangan Pangan akibat Kemarau

Petani di NTT Diminta Tanam Palawija Antisipasi Kekurangan Pangan akibat Kemarau

Regional
Waspada Angin Kecepatan hingga 40 Km Per Jam di Laut Sulawesi

Waspada Angin Kecepatan hingga 40 Km Per Jam di Laut Sulawesi

Regional
Daftar Kerugian Indonesia akibat Tak Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

Daftar Kerugian Indonesia akibat Tak Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke