KOMPAS.com - Seorang warga Jakarta kecewa batal menonton MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), gara-gara tiketnya diambil orang lain.
Peristiwa itu menimpa Andi Iswahono saat hendak menukar bukti pembelian tiketnya agar mendapat gelang fisik sebagai tanda masuk.
"Saya beli yang premium grand stand zone A, pada 17 Februari, harganya nggak main-main sampai Rp 2 juta," tutur Andik, Sabtu (19/3/2022).
"Yang saya herankan kalau tiket palsu mungkin saya yang salah, tapi ini tiket asli dan sudah ada yang mengambil," tambahnya.
Baca juga: MGPA Sarankan Penonton MotoGP Segera Tukar Tiket
Andik mengaku kecewa, dan dirinya berencana untuk kembali ke Jakarta. Dirinya juga mengaku enggan untuk protes kepada pihak panitia.
Menurutnya, kekecewaannya tak begitu mendalam apabila tiket yang dia beli adalah palsu.
"Sudahlah, petugas itu kan sekadar bawahan, bukan tempatnya kita protes. Itu bukan atasan, percuma," ucap Andik.
Baca juga: Kasus Warga Tertipu Tiket MotoGP, MGPA: Kami Sudah Sediakan Platform Resmi, Tolong Bijak
Hal serupa ternyata juga dialami Adam Gazali, seorang pria asal Jakarta. Adam mengaku membeli 32 tiket MotoGP dengan total biaya Rp 70 juta.
Namun, kini uang puluhan juta tersebut raib setelah barcode tiket yang dikirim tidak dapat dipindai.
"Setelah dicek sama petugas (penukaran tiket penonton MotoGP) link tautan berisi barcode yang dikasih sama tempat saya beli itu tidak terdaftar," tutur Adam, seperti dilansir dari Antara.
Sementara itu, Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandhi Satria mengaku belum menerima informasi terkait masalah yang menimpa Andik.
Namun demikian, dirinya berjanji akan menelusuri serta menghubungi Andik terkait duduk perkaranya
"Saya belum tahu ceritanya, jadi enggak bisa komentar. Saya tidak tahu," katanya.
Sementara itu, Vice President Director MGPA Cahyadi Wanda menduga, warga yang tertipu tidak membeli tiket dari platform resmi.
Untuk itu dirinya meminta warga untuk berhati-hati saat hendak membeli tiket.
"Kami sudah menyediakan platform resmi baik secara online maupun offline. Jadi tolong bijak," katanya seperti dilansir dari Tribun Lombok, Jumat (18/3/2022).
(Penulis : Kontributor Lombok Tengah, Idham Khalid | Editor : Priska Sari Pratiwi, Phytag Kurniati)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.