SAMARINDA, KOMPAS.com - Pemerintah berencana merehabilitasi Hutan Tanaman Industri (HTI) di lokasi ibu kota negara, Sepaku, menjadi hutan tropis dengan tanaman endemik.
Saat ini di kawasan IKN ditumbuhi tanaman Acacia mangium dan Eucalyptus sp milik PT Itci Hutani Manunggal (IHM).
Tanaman itu nantinya, tetap dipanen PT IHM sambil diganti dengan tanaman bibit meranti, belarengan, kapur, gaharu, jambu-jambuan, dan tanaman lainnya.
Baca juga: Moeldoko: Pemindahan IKN Sudah Final dan Tak Perlu Lagi Diperdebatkan
“Nanti di sela tanaman eukaliptus yang ada di sana ditanam bibit bibit meranti, belarengan, kapur, gaharu, jambu-jambuan, dan tanaman lainnya,” ungkap Presiden Jokowi seperti dikutip keterangan Humas Setprov Kaltim, Rabu (16/3/2022).
“Sehingga saat eukaliptus ditebang tanaman endemik itu sudah tumbuh tinggi,” sambung Jokowi.
Jokowi ingin hutan yang ada di IKN dan sekitarnya, kembali pada fungsi semula sebagai hutan tropis, bukan hutan yang monokultur, yang homogen.
Untuk merehabilitasi itu, pemerintah menyiapkan jutaan bibit tanaman endemik.
Baca juga: Air yang Dibawa ke IKN Bukan dari Jateng, Ganjar: Emang Enggak Boleh?
Lahan seluas 120 hektar di Desa Mentawir, Kecamatan Sepaku, PPU, dijadikan lokasi persemaian bibit tanaman endemik.
Dari lokasi ini pemerintah menarget produksi bibit mencapai 15 juta sampai 20 juta bibit setiap tahunnya.
Nantinya, KLHK menarget untuk 1 hektar lahan kritis ditanami 1.200 bibit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.