Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Peternakan Sapi Selandia Baru di Sudut Kota Semarang

Kompas.com - 16/03/2022, 20:48 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com- Kota Semarang bukanlah pusat kota penghasil susu perah.

Namun siapa sangka, di ujung Kecamatan Gunungpati, tepatnya Desa Sumurrejo terdapat sepetak lahan peternakan legendaris yang jadi penghasil susu perah dengan kualitas unggulan.

Markas dengan kavling berjajar rapi itu dinamai Kelompok Tani Ternak Rejeki Lumintu (K.T.T Rejeki Lumintu).

Baca juga: 8 Daerah Penghasil Susu Sapi Terbesar di Indonesia

Di sana para petani dan peternak Desa Sumurrejo bekerja sehari-hari.

K.T.T Rejeki Lumintu ini berdiri sejak  1990 dan saat ini memiliki 33 anggota peternak.

Semula, sapi-sapi ini ditempatkan di kandang pekarangan rumah.

Namun mulai 1995, masyarakat berembug dan memutuskan untuk memindah sapi-sapi tersebut ke lahan sewa yang dipakai hingga saat ini.

Ketua K.T.T Rejeki Lumintu, Nurdi, mengatakan, para peternak memang hidup damai dan guyub rukun.

Alasannya, mereka sedang bersama-sama mencapai sebuah kesejahteraan.

Baca juga: Mengenal Wisata Edukasi Susu Sapi Perah di Kota Batu, Wisatawan Bisa Ikut Memerah

Sementara itu, Nurdi juga menuturkan, sebagian peternak pernah mendapat hibah sapi dari pemerintah.

Katanya, sapi hibah tersebut didatangkan langsung dari Selandia Baru.

"Dulu terakhir tahun 2010 ada lima sapi. Kalau sekarang, ya sudah masuk di masa-masa akhir," tutur Nurdi kepada Kompas.com.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com