Di balik semua itu, K.T.T Rejeki Lumintu juga mendapat dukungan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Selain mendapat pantauan, penyuluhan, pengecekan kesehatan hewan, Nurdi dan kawan-kawannya juga sering mendapat pelatihan pengelolaan hasil ternak.
Salah satu peternak, Ragil mengungkapkan bahwa langkah pemerintah tersebut telah membantu peternak setempat.
Baca juga: Pencuri Uang Ratusan Juta Milik Peternak Sapi Perah Ternyata 4 Orang, 2 Pelaku Masih Buron
Hanya saja, para peternak tidak mempunyai waktu yang cukup untuk melakukan pengolahan produk inovasi.
"Bisa dibilang kita tidak berhenti bekerja dari sebelum pagi sampai sore hari. Jadi untuk manajemen produk, kami belum ada," tutur Ragil.
Ragil juga menyebutkan, sejumlah susu hasil ternak K.T T Rejeki Lumintu juga pernah dikirim ke suatu pabrik sabun.
Namun karena tidak banyak konsumen yang berminat, maka distribusi tersebut tidak sering dilakukan.
Baca juga: Cerita Peternak Ayam Petelur Terdampak Erupsi Semeru: Daripada Ayam Ini Mati, Saya Jual...
Pihaknya berharap, nantinya akan ada generasi penerus yang berminat dan bisa mewujudkan inovasi dari hasil ternak K.T.T Rejeki Lumintu.
"Karena kami sudah berumur, jadi ini saatnya yang lebih muda yang bertindak," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.