Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Dibukanya Perbatasan Malaysia, Calon Buruh Migran dengan Paspor Palsu Bermunculan

Kompas.com - 14/03/2022, 09:36 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Petugas Kantor Imigrasi Nunukan Kalimantan Utara kembali mengamankan enam orang Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) asal Jawa Timur yang diduga mengantongi paspor palsu.

Mereka adalah, laki laki bernama RT dan AM, serta perempuan bernama, SR, RM, dan KT.

Humas Imigrasi Nunukan Lucky Reza mengatakan, lima CPMI tersebut diamankan di Dermaga Sei Pancang Sebatik, Kamis (10/3/2022), tepat setelah petugas Imigrasi mengamankan dua kasus yang sama sebelumnya.

Baca juga: Ingin Susul Suaminya di Malaysia, 2 Warga Pamekasan Malah Terjerat Kasus Paspor Palsu

Enam CPMI tersebut juga diketahui hendak melintas ke Malaysia melalui Pulau Sebatik Nunukan.

"Saat ini kita sudah mengamankan tujuh kasus dugaan passport palsu sejak pengumunan dibukanya perbatasan Malaysia 1 April 2022. Semua berasal dari Madura Jawa Timur," ujarnya, Senin (14/3/2022).

Para CPMI tersebut diketahui berangkat dari Bandara Surabaya pada 9 Maret 2022 pukul 11.50 WIB dan tiba di Bandara Tarakan pukul 16.00 WITA.

Mereka dijemput oleh seorang laki-laki menggunakan mobil Avanza untuk di bawa ke penginapan.

Keesokan harinya, pada 10 Maret 2022 pukul 09.30 WITA, mereka berangkat dari Tarakan menuju Pulau Sebatik dengan menggunakan Kapal SB. Sinar Baru.

Baca juga: Jelang Pembukaan Jalur Perbatasan Malaysia, Danlantamal XIII Tarakan Tegaskan Tak Boleh Ada Pelanggaran di Perbatasan Laut RI

Dari hasil pemeriksaan, kelimanya mengaku setelah sampai di Sebatik, mereka berniat melintas ke Tawau Malaysia melalui jalur illegal.

"Sedangkan paspor diduga palsu yang mereka miliki, diberikan waktu mau berangkat dari Bandara Surabaya," jelasnya.

Lucky menyayangkan kejadian tersebut. Seharusnya para CPMI bisa bersabar menunggu dibukanya jalur perbatasan Malaysia secara resmi sebelum memutuskan untuk bekerja di sana.

Dan sudah seharusnya para CPMI memahami untuk mendapatkan paspor haruslah sesuai prosedur.

Demikian juga jika ingin melintas, haruslah melalui Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI).

"Mereka ini memiliki keterbatasan informasi. Mohon maaf, semua CPMI tersebut hanya lulusan SD. Mereka rela membayar Rp 15 juta karena tergiur dengan janji bisa masuk Malaysia. Asal masuk Malaysia, mereka yakin bisa mendapat kerja karena Malaysia sedang membutuhkan ribuan tenaga kerja saat ini," tegasnya.

Baca juga: Ada Kabar Malaysia Bakal Buka Lockdown, Calon Buruh Migran Berdatangan ke Kaltara

Dari kelima CPMI, diamankan 10 buku paspor dan 5 keping KTP, dimana di duga 6 buku Paspor yang di gunakan adalah palsu.

Nama dan tanggal lahir di KTP dan di Paspor berbeda, dan paspor yang seharusnya dikeluarkan di Indonesia tersebut, tertulis KBRI Kuala Lumpur dalam lembar biodata.

"Masih kita periksa di Kantor Imigrasi Nunukan kasusnya, para CPMI non procedural tersebut terancam Pasal 126 huruf b Undang undang Nomor 6 tahun 2011 tentang Keimigrasian," kata Lucky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com