Seorang petani asal Desa Babadan II, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Slamet menceritakan, abu vulkanis Merapi sempat mengguyur dan menutup berbagai macam tanaman holtikulura, terutama tanaman cabai dan tomat.
Atas kondisi itu, petani langsung bergerak cepat dengan menyemprot tanaman menggunakan alat penyemprot.
Namun ada juga yang membersihkan dengan cara manual menggunakan gayung dan ember.
Hanya saja, warga cukup kesulitan ketika membersihkan rumput yang biasa dipakai untuk pakan ternak.
Baca juga: Hingga Kamis Pagi, PVMBG Catat 16 Kali Awan Panas Guguran Terjadi di Gunung Merapi
Rumput harus dikopyok manual agar abu benar-benar hilang karena rumput akan dimakan hewan ternak.
"Butuh ekstra tenaga terutama pagi para pemilik ternak," ujar Slamet.
Menurutnya, pembersihkan abu vulkanis memang sebaiknya sesegara mungkin agar tanaman tidak rusak.
Oleh karena itu, dia pun bersyukur hujan air turun sehingga mampu meluruhkan abu yang menempel di tanaman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.