Selain itu, pembangunan hotel terus ditambah. Tahun ini ada dua hotel yang akan diresmikan.
"Di masa pandemi investor tetap berinvestasi di Sulawesi Utara. Selain infrastruktur, kita juga meningkatkan sumber daya alam (SDM)," katanya.
Dari aspek wisata budaya, misalnya, strategi untuk memperkuat wisata di Sulut, antara lain mengusung konsep living culture dan storynomics.
Hal ini diwujudkan dengan mengemas cerita sejarah serta melibatkan wisatawan untuk berbaur dengan masyarakat setempat.
Selain itu, optimalisasi event pertunjukan juga gencar dilakukan. Pasalnya, Sulut memiliki sejumlah festival tahunan menarik, seperti Festival Manado Fiesta, Tomohon International Festival Flower, dan Festival Pesona Bunaken.
Sementara itu, pengamat pariwisata bahari Christian Fenie mengatakan, wilayah laut Sulawesi masuk Wallace ligne dan Weber ligne adalah daerah yang terkaya di dunia tentang jenis ikan karang.
"Terkaya karena lautnya dalam dan terumbu karang tidak pernah mati," katanya.
Secara umum, Indonesia adalah negara yang memiliki coral reef yang paling luas di dunia 51.021 kilometer persegi atau 18 persen.
"Untuk itu perlu menjaga laut segera, kalau tidak semua kekayaanya akan lenyam selama-lamanya," ujarnya.
Baca juga: Empat Kapal Wisata Bottom Glass Disiapkan untuk Likupang dan Labuan Bajo
Untuk menjaga agar wisatawan bisa nyaman berwisata khususnya di Likupang, menurut Christian, paling utama menjaga kebersihan lingkungan.
"Jangan ada sampah. Mengelola sampah harus serius di semua daerah dengan bekerjasama," katanya.
Perlu dukungan semua pihak, pemerintah desa, kelurahan, tokoh agama maupun tokoh adat. Sosialiasi dari efek negatif sampah harus gencar disosialisasikan.
Pendidikan lingkungan hidup dan kebersihan harus jadi program khusus semua sekolah dengan kurikulum bioekosistem dan lingkungan mulai dari tingkat taman kanak-kanak dengan mempraktekkannya di lapangan.
"Jadi harus revolusi mental, menggerakan masyarakat secara luas membiasakan budaya bersih. Supaya laut tidak jadi tempat pembuangan akhir (TPA)," paparnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.