Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kopi Arabika dari Pegunungan Bintang Papua, Warga Punya Pohon Kopi Masing-masing

Kompas.com - 07/03/2022, 08:35 WIB
Roberthus Yewen,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 

Kopi Arabika Pegunungan Bintang pertama kali diperkenalkan pada suku Ngalum di Okbibab pada 1972 oleh Pater Piet Van Der Stap, misionaris Belanda.

Kopi Arabika Pegunungan Bintang dikirimkan ke Sentani, Jayapura menggunakan pesawat kecil. Selanjutnya dari Sentani, dikirim ke kota-kota besar Indonesia lainnya.

"Pengiriman kopi dari Pegunungan Bintang tergantung kondisi cuaca dan kondisi keamanan setempat,” ungkap Hari Suroto.

Saat ini pasokan kopi Arabica Pegunungan Bintang di Kota Jayapura sudah normal kembali.

Maskapai penerbangan perintis sudah melayani penerbangan ke pedalaman Pegunungan Bintang, lapangan terbang perintis pun aman untuk didarati.

Baca juga: Selama Desember, KKB Bakar 2 Sekolah di Pegunungan Bintang, Ini Kata Polisi

Warga punya kopi

Salah satu warga Kampung Oksemar, Distrik Okbibab, Kabupaten Pengunungan Bintang, Alpius Uropmabin mengungkapkan, setiap warga d kampung di Distrik Oksibab memiliki pohon kopi masing-masing.

"Masyarakat yang ada di delapan kampung di Distrik Oksibab memiliki pohon kopinya masing-masing," ungkapnya.

Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Cenderawasih ini mengatakan, pohon kopi ini sendiri sudah ditanam oleh para misionaris Belanda dari Katolik yang datang ke Oksibab.

Lalu kini dikembangkan oleh masyarakat setempat sebagai salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Pegunungan Bintang.

"Awalnya ditanam oleh misionaris yang datang. Lalu kini ditanam oleh masyarakat sendiri dan dikembangkan hingga saat ini," ucap Alpius.

Baca juga: Anak Kepala Suku Gome Dibunuh KKB Saat Dampingi Pekerja Telekomunikasi di Beoga

Dia menjelaskan, harga biji kopi yang dijual oleh masyarakat yaitu Rp 100.000 per kilogram.

"Biji kopi yang selesai dipanen oleh warga akan dikirim ke Jayapura untuk dijual kepada pengusaha kopi," ungkapnya.

Selain dijual di Jayapura, petani kopi di Pegunungan Bintang, terutama di Distrik Okbibab biasanya langsung membawanya ke ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang di Oksibil, lalu menjualnya kepada pengusaha kopi di sana.

"Kalau tidak kirim menggunakan pesawat ke Jayapura untuk dijual, maka petani kopi akan membawanya ke Oksibil untuk menjualnya," ucap Alpius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Bawa Ganja 141 Kilogram Ganja, Oknum Polisi di Padang Panjang Ditangkap, Dikendalikan dari Lapas

Bawa Ganja 141 Kilogram Ganja, Oknum Polisi di Padang Panjang Ditangkap, Dikendalikan dari Lapas

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Update Erupsi Gunung Ruang, Hujan Abu di Bandara Sam Ratulangi dan Status Tanggap Darurat

Update Erupsi Gunung Ruang, Hujan Abu di Bandara Sam Ratulangi dan Status Tanggap Darurat

Regional
Mengabdi Tanpa Batas meski Honor Setipis Kertas...

Mengabdi Tanpa Batas meski Honor Setipis Kertas...

Regional
Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Regional
Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Regional
3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

Regional
Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Regional
Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Regional
Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com