Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Terkini Banjir di Kota Serang Banten, Identitas Korban Tewas dan Wilayah Terdampak

Kompas.com - 02/03/2022, 05:41 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Banjir melanda Kota Serang, Banten, dan sekitarnya pada Selasa (1/3/2022).

Banjir yang dipicu hujan deras sejak Senin (28/2/2022) tersebut menewaskan lima warga.

Sementara itu, Pemerintah Kota Serang telah menetapkan status tanggap darurat banjir selama lima hari ke depan per Selasa (1/3/2022).

Baca juga: 5 Orang Tewas akibat Banjir dan Longsor di Kota Serang

Berikut ini kondisi terkininya:

1. Wilayah terdampak banjir

Wali Kota Serang Syafrudin sempat meninjau salah satu titik paling parah dilanda banjir, yaitu di Perumahan Padma Raya, Kaujon.

Dari laporan sementara, ketinggian banjir di lokasi itu sempat mencapai lima meter.

"Berdasarkan data ada 22 titik banjir di Kota Serang, termasuk yang saya pantau terparah di daerah Kaujon ini, di Perumahan Padma Raya setinggi lima meter," kata Syafrudin, Selasa.

Pihaknya telah meminta BPBD Kota Serang segera melakukan pendataan dan evakuasi kepada warga terdampak banjir.

Sementara itu, dilansir dari Antara, Badan Nasional Penanggulangn Bencana (BNPB) mencatat ada enam kecamatan terdampak banjir.

Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, keenam kecamatan tersebut adalah Padarincang, Gunungsari, Ciomas, Waringin Kurung, Kramatwatu, dan Kecamatan Kragilan. 

Baca juga: Bantuan untuk Korban Banjir di Medan Terus Berdatangan

2. Ribuan warga mengungsi

3.500 Orang Mengungsi, Pemkot Serang Tetapkan Status Tanggap Darurat Banjir 5 HariDokumentasi Polda Banten 3.500 Orang Mengungsi, Pemkot Serang Tetapkan Status Tanggap Darurat Banjir 5 Hari

Sayfrudin menjelaskan, setidaknya ada enam kecamatan di Kota Serang yang terdampak.

Lalu, lebih kurang 3.500 warga terpaksa mengungsi di sejumlah lokasi. Selain itu, 1.500 rumah terendam banjir.

"Sebanyak 3.500 orang yang mengungsi, tapi 20 persennya sudah pulang ke rumah masing-masing. Sebanyak 80 persen masih berada di penampungan yang disiapkan," kata Sayfrudin.

3. Identitas korban tewas

Sementara itu, ada lima orang korban tewas dalam bencana banjir di Serang.

Dari angka itu, sebanyak tiga orang hanyut terbawa arus dan satu orang tersengat aliran listrik. Lalu, kata Syfrudin, satu orang tertimbun longsor.

"Ada lima orang yang meninggal," ujarnya.

Identitas para korban adalah Farel warga Umbul Tengah, Kecamatan Taktakan; Gusti warga Kota Baru, Kecamatan Serang; dan seorang warga bernama Adi.

Lalu, warga yang tersengat aliran listrik merupakan warga Kelapa Dua, Kecamatan Serang. Untuk warga yang tertimbun longsor berada di wilayah Angsoka, Kecamatan Kasemen.

Baca juga: UPDATE Banjir Serang, 2 Warga Meninggal Dunia

 

4. Pendangkalan sungai

Menurut Syafrudin, curah hujan tinggi menyebabkan Kali Cibanten yang hilirnya di Kasemen meluap yang disebabkan adanya pendangkalan.

"Ada luapan dari Kali Cibanten akibat ada pendangkalan," ujar Syafrudin.
Selain itu, Syafrudin menduga adanya limpahan air dari Waduk Sindangheula yang sudah tidak bisa menampung debit air.

Hal itu juga memicu banjir yang melanda 43 titik dan merendam ribuan rumah warga.

"Ternyata, tahun ini, bulan Maret ini, terjadi banjir yang tidak biasanya seperti tahun-tahun sebelumnya. Dulu banjir cuma 60 sentimeter, sekarang sampai 5 meter," kata Syafrudin.

(Penulis : Kontributor Serang, Rasyid Ridho | Editor : Abba Gabrillin)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asik Main Judi Online di Warung Kopi

3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asik Main Judi Online di Warung Kopi

Regional
Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Regional
Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Regional
Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

Regional
Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Regional
Seribuan Jumatik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Seribuan Jumatik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Regional
Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Regional
Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Regional
Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com