PASAMAN, KOMPAS.com - Gempa magnitudo 6,1 di Pasaman Barat, Sumatera Barat, Jumat (25/2/2022), merusak dinding kamar warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Talu.
"Akibat gempa tadi pagi, empat dari delapan kamar hunian mengalami retak di bagian dinding," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumbar R Andika Dwi Prasetya kepada Antara, Jumat.
Baca juga: Korban Tewas akibat Gempa Pasaman Barat Bertambah Jadi 7 Orang
Ia mengatakan, akibat kejadian tersebut, pihak Lapas Talu harus memperkuat pengamanan, karena dinilai rawan gangguan keamanan.
"Kami menambah jumlah petugas, serta meminta penguatan dari TNI dan Polri untuk pengamanan. Untuk korban jiwa tidak ada," kata Andika.
Selain itu, gempa juga mengakibatkan pecahnya keramik lantai Lapas yang kini dihuni 129 warga binaan dan 24 pegawai.
Andika mengatakan, untuk sementara belum ada rencana pemindahan warga binaan.
"Dinding yang retak kami upayakan segera diperbaiki, karena tergolong rawan. Untuk pemindahan tahanan, belum ada rencana, karena melihat perkembangan situasi," kata dia.
Baca juga: Usai Gempa di Pasaman, Terjadi Tanah Bergerak Mirip Likuefaksi
Andika mengatakan, pihaknya berupaya menenangkan situasi dan meredakan kecemasan warga binaan mengenai potensi gempa susulan.
"Pegawai terus berusaha menenangkan situasi, karena memang (situasi) sempat khawatir dan panik saat gempa terjadi," kata Andika.
Baca juga: Lumpur Panas Muncul Pasca-gempa di Pasaman Barat, Ini Penjelasan Ahli Geologi
Pada bagian lain, gempa menyebabkan kerusakan di bagian atap, serta plafon.
Kemudian, memadamkan listrik Lapas, serta merobohkan dinding dapur yang sedang direhabilitasi.
Andika menyatakan, seluruh jajarannya menjalankan standar operasional prosedur (SOP) darurat bencana dan bahaya dalam kondisi ini.
Khusus untuk UPT Pemasyarakatan, seluruh warga binaan dikeluarkan dari blok hunian, kemudian dikumpulkan pada satu titik tempat terbuka.
"Sesuai SOP, seluruh WBP dikumpulkan di titik kumpul, dan segala kegiatan, serta program dihentikan sementara untuk mengantisipasi gempa susulan," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.