Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tengah Langkanya Minyak Goreng, Ini Kisah Para Pembuat Minyak Kelapa: Awalnya untuk Konsumsi Sendiri

Kompas.com - 25/02/2022, 08:16 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

 

Mbah Tumi meraup untung menjual "klentik" 

Profesi membuat minyak kelapa juga dilakukan seorang warga di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), bernama Tumi (70).

Tumi mengaku sudah 50 tahunan menekuni profesi sebagai pembuat minyak dari kelapa yang diparut atau sering disebut "klentik" oleh masyarakat setempat.

Wanita warga Padukuhan Gedangsari, Kalurahan Baleharjo. Kapanewon Wonosari, tersebut dalam sehari bisa membuat minyak "klentik" dari 50 butir kelapa. 

 

"Kadang setiap hari, kadang dua hari sekali, maklum sudah tua. Dulu waktu suami saya masih hidup setiap hari bikin minyak bahkan kelapa 1.000 butir hanya setengah bulan," katanya, Rabu (23/2/2022). 

Tumi Pembuat Minyak Kelapa di Gunungkidul Rabu (23/2/2022)KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Tumi Pembuat Minyak Kelapa di Gunungkidul Rabu (23/2/2022)

Menurut Tumi, dari 50-an butir kelapa itu dirinya bisa mendapatkan 5 sampai 6 botol bekas air mineral 600 mililiter yang dijualnya perbotol Rp 50.000.

Untuk botol ukuran 1,5 liter dijual seharga Rp 125.000. Sementara untuk "blondo"-nya dijual Rp 80.000 per kilogramnya.

Sebagai informasi, blondo adalah santan dari kelapa yang mengental. "Blondo" biasanya digunakan sebagai olahan untuk gudeg.

 

 

Sementara itu, Tumi menceritakan, pelanggan minyaknya sebagian besar warga sekitar, terutama pegawai dan penjual bakmi.

"Bahkan dari Solo ada 2 bulan sekali datang membeli 2 botol besar (1,5 liter)," kata Tumi.

Tumi mengatakan, minyak kelapanya paling banyak dicari saat hari raya Idul Fitri. Permintaan bisa meningkat cukup banyak, terutama blondo.

"Sekarang lakunya tanggal muda, para pegawai yang biasanya. Kalau tanggal tua pasarnya sepi," kata dia.

(Penulis : Kontributor Kompas TV, Chermanto Tjaombah | Editor : Ardi Priyatno Utomo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com