Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tengah Langkanya Minyak Goreng, Ini Kisah Para Pembuat Minyak Kelapa: Awalnya untuk Konsumsi Sendiri

Kompas.com - 25/02/2022, 08:16 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Akhir-akhir masyarakat resah dibuat resah dengan kelangkaan minyak goreng dan harganya yang mahal.  

Namun, bagi pasangan suami istri asal Manado, Sulawesi Utara, Henry Johanes (36) dan Elis Purebe (24), kondisi itu mampu dihadapi dan bahkan meraup keuntungan. 

Warga Kelurahan Tungkaina, Kecamatan Bunaken, tersebut telah empat tahun mengolah minyak goreng dari kelapa.

Awalnya olahan minyak goreng dari kelapa itu dikonsumsi untuk kebutuhan keluarganya saja. Namun, seiring waktu berjalan banyak pedagang yang meminati minyak goreng buah kelapa.

Baca juga: Minyak Goreng di Kabupaten Bandung Langka, Pemda Siapkan Operasi Pasar

Henry pun menjual per setengah liter minyak kelapanya itu seharga Rp 25.000.

"Usaha minyak kelapa kami ini sejak 2018. Untuk hasilnya memang sebagian besar untuk kami konsumsi sendiri, tapi permintaan juga dari pasar jadi kami juga produksi untuk kami jual," ungkap Henry.

Baca juga: Belum Ada Tersangka untuk Kasus Penyelewengan Penyaluran Minyak Goreng di Makassar

Cara pembuatan

Pemanfaatan Tempurung kelapa untuk pembuatan kerajinan tangan oleh Henry Johanes, Kamis (24/02/2022)KOMPAS.COM/CHERMANTO TJAOMBAH Pemanfaatan Tempurung kelapa untuk pembuatan kerajinan tangan oleh Henry Johanes, Kamis (24/02/2022)
Saat ditemui di rumahnya, Henry membagikan cara pengolahan minyak goreng kelapa itu. Awalnya Henry dan istrinya memisahkan sabut kelapa dari tempurung kelapa.

Setelah itu dilanjutkan dengan proses pemisahan tempurung dengan daging atau isi kelapa.

Tempurung kelapa yang telah bersih tersebut kemudian diparut menggunakan mesin untuk menghasilkan serbuk kelapa.

Dalam proses pemotongan tempurung, Henry sengaja menggunakan alat potong gerinda agar bentuknya tetap utuh.

Alasannya, tempurung itu dapat diolah menjadi berbagai produk kerajinan tangan seperti mangkok, asbak, pot bunga, dan gantungan kunci.

Baca juga: Produksi Minyak Kelapa Sendiri, Keluarga ini 4 Tahun Tak Beli Minyak Goreng

Henry melanjutkan, untuk proses pemisahan air dengan minyak akan membutuhkan waktu satu haru.

Sementara rata-rata 13-15 buah kelapa dapat menghasilkan 1 botol minyak kelapa.

Menurut Henry, minyak kelapa olahannya akan berwarna lebih kuning pucat daripada minyak pada umumnya yang berwarna kuning keemasan.

 

Mbah Tumi meraup untung menjual "klentik" 

Tumi Pembuat Minyak Kelapa di Gunungkidul Rabu (23/2/2022)KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Tumi Pembuat Minyak Kelapa di Gunungkidul Rabu (23/2/2022)

Profesi membuat minyak kelapa juga dilakukan seorang warga di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), bernama Tumi (70).

Tumi mengaku sudah 50 tahunan menekuni profesi sebagai pembuat minyak dari kelapa yang diparut atau sering disebut "klentik" oleh masyarakat setempat.

Wanita warga Padukuhan Gedangsari, Kalurahan Baleharjo. Kapanewon Wonosari, tersebut dalam sehari bisa membuat minyak "klentik" dari 50 butir kelapa. 

 

"Kadang setiap hari, kadang dua hari sekali, maklum sudah tua. Dulu waktu suami saya masih hidup setiap hari bikin minyak bahkan kelapa 1.000 butir hanya setengah bulan," katanya, Rabu (23/2/2022). 

Tumi Pembuat Minyak Kelapa di Gunungkidul Rabu (23/2/2022)KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Tumi Pembuat Minyak Kelapa di Gunungkidul Rabu (23/2/2022)

Menurut Tumi, dari 50-an butir kelapa itu dirinya bisa mendapatkan 5 sampai 6 botol bekas air mineral 600 mililiter yang dijualnya perbotol Rp 50.000.

Untuk botol ukuran 1,5 liter dijual seharga Rp 125.000. Sementara untuk "blondo"-nya dijual Rp 80.000 per kilogramnya.

Sebagai informasi, blondo adalah santan dari kelapa yang mengental. "Blondo" biasanya digunakan sebagai olahan untuk gudeg.

 

 

Sementara itu, Tumi menceritakan, pelanggan minyaknya sebagian besar warga sekitar, terutama pegawai dan penjual bakmi.

"Bahkan dari Solo ada 2 bulan sekali datang membeli 2 botol besar (1,5 liter)," kata Tumi.

Tumi mengatakan, minyak kelapanya paling banyak dicari saat hari raya Idul Fitri. Permintaan bisa meningkat cukup banyak, terutama blondo.

"Sekarang lakunya tanggal muda, para pegawai yang biasanya. Kalau tanggal tua pasarnya sepi," kata dia.

(Penulis : Kontributor Kompas TV, Chermanto Tjaombah | Editor : Ardi Priyatno Utomo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com