SAMARINDA, KOMPAS.com - Karena menyita ponsel muridnya saat pelajaran berlangsung seorang guru agama Pondok Pesantren Darus As'sadah di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) dianiaya hingga tewas, pada Rabu (23/2/2022).
Korban bernama Eko Hadi Prasetya (43) dihabisi oleh kedua muridnya berinisial HR dan AA, masing-masing berusia 17 tahun.
Kanit Reskrim Polsek Sungai Kunjang, Ipda Bambang mengatakan motif penyiksaan karena sakit hati ponsel milik kedua pelaku disita korban saat jam pelajaran, sehari sebelum kejadian.
Baca juga: Cabuli Muridnya, Guru Agama di Tegal Ditangkap
Penggroyokan dilakukan pada Rabu (23/2/2022) dini hari sekitar pukul 05.30 Wita. Saat itu, korban baru selesai menunaikan salat subuh.
"Kedua pelaku menghampiri korban berniat meminta ponselnya kembali. Tapi korban enggak mau kembalikan dengan alasan kedua santrinya bakal mengulangi perbuatannya," kata Bambang saat dihubungi Kompas.com, Rabu.
Saat itu kedua pelaku mulai kesal dan mengeroyok korban menggunakan kayu. Keduanya menyerang korban ke bagian kepala hingga tak berdaya.
Usai memukul korban kedua pelaku melarikan diri.
Baca juga: Guru Agama TPQ Kudus Ditangkap Setelah Lecehkan 8 Siswi di Bawah Umur
Korban lalu dibawa ke rumah sakit. Namun beberapa jam setelahnya korban dinyatakan meninggal dunia.
"Sudah kami olah TPK (tempat kejadian perkara) dan kami sudah menahan dua santri itu. Ini masih penyelidikan, tapi motifnya soal itu sakit hati karena ponsel disita," terang dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.