NTB, KOMPAS.com- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nusa Tenggara Barat (NTB) menyesalkan sikap Gubernur NTB Zulkieflimansyah saat menghadiri final turnamen sepak bola Gubernur Cup 2022.
Gubernur hadir, tak menggunakan masker, dan membiarkan ribuan orang berkerumun di Lapangan Semangka, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima pada Sabtu (19/2/2022).
"Ingat, kita ini masih PPKM level 3 tapi kok malah membiarkan ribuan orang kayak begitu di satu lapangan," kata Ketua Komisi V DPRD Bidang Kesejaheraan Rakyat dan Pemberdayaan Perempuan TGH Mahally Fikry, Selasa (22/2/2022), seperti dikutip dari Antara.
Baca juga: Bertemu Perwakilan Formula 1, Gubernur NTB: Mereka Senang dengan Sirkuit Mandalika...
Dia mengatakan, gubernur seharusnya tidak melakukan hal tersebut.
Apalagi saat ini kasus Covid-19 meningkat dan masyarakat tengah mengantisipasi menyebarnya virus Covid-19 varian Omicron.
Selaku pemimpin, kata dia, gubernur seharusnya memberikan contoh yang baik.
"Jujur atas nama pribadi dan lembaga dewan, saya prihatin tas kerumunan masyarakt di partai final kejuaraan sepak bola Gubernur Cup 2022 yang mempertemukan antara Sape Putra United melawan Wera FC tersebut," kata dia.
Baca juga: Jelang MotoGP, Capaian Vaksinasi di NTB Ditarget 80 Persen
Menyusul adanya dugaan pelanggaran prokes itu, polisi diketahui memanggil sejumlah penyelenggara.
Namun, menurutnya, pejabat publik yang hadir dalam kegiatan tersebut juga harus dipanggil.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 22 Februari 2022
"Kita dorong aparat penegak hukum agar menegakkan prinsip berkeadilan. Yakni para pejabat publik yang hadir di kejuaraan sepak bola itu juga harus dipanggil untuk dimintai keterangannya," katanya.
"Kalau ini dilakukan, baru namanya enggak tebang pilih," lanjut dia.
Baca juga: Mengenal Desa Tetebatu di NTB, Keindahannya Diakui Dunia
Senada dengan Mahally, Anggota Komisi IV DPRD NTB H Ruslan Turmudzi juga menyesalkan sikap gubernur dan Bupati Bima, serta pejabat lainnya yang hadir.
Sebab, kehadiran mereka menciptakan citra yang buruk mengenai aturan penyelenggaraan kegiatan di lapangan yang melibatkan banyak orang.
"Kami dukung dan dorong Pak Kapolda memproses hukum secara tuntas terkait kerumunan penonton pertandingan sepak bola yang berlangsung di Kabupaten Bima tersebut," katanya.
Sumber: Antara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.