Awalnya, pihak keluarga tidak mengetahui tentang kehamilan RN. Bahkan, ketika perut RN mulai membesar, keluarga sempat mengira RN terkena busung lapar.
Karena semakin membesar, keluarga curiga hingga melakukan tes kehamilan kepada RN. Hasil tes tersebut menunjukkan RN hamil.
"Saat RN mengaku diperkosa, malam itu juga kami lapor polisi tepatnya di Polsek Lape," kata RO, adik RN.
Baca juga: Pohon Tumbang Timpa Truk Bermuatan Jerami, Jalan Lintas Sumbawa-Tano Sempat Macet 1 Kilometer
Kasus itu resmi dilaporkan pada Juni 2020 di Polsek Lape. Kasus itu kemudian ditangani PPA Polres Sumbawa.
Namun, sampai saat itu belum ada tersangka dalam kasus itu karena HS tidak mengakui perbuatannya.
Saat ini, kasus tersebut dilimpahkan ke Polda NTB. Meski begitu, Unit PPA Satreskrim, Polres Sumbawa sudah mengirim sampel untuk uji DNA.
Baca juga: Kasus Covid-19 Naik, PAUD dan TK di Sumbawa Kembali BDR
Kanit PPA Satreskrim Polres Sumbawa, Aiptu Arifin Setioko membenarkan kasus RN dilimpahkan ke Polda NTB.
Selama penyelidikan di Polres Sumbawa, pihaknya sudah memeriksa korban, enam orang saksi dan terduga pelaku, pemeriksaan psikologis pada RN dan visum et ripertum.
"Kasus ini sudah naik penyidikan. Karena ada upaya yang kita lakukan yakni tes DNA mengambil sampel darah, rambut dan lain-lain pada empat orang yakni RN, M (anak RN), HS, dan TH ayah kandung RN. Sampel itu langsung dikirim dari Mataram ke Laboratorium di Bogor dan ia akan menunggu prosesnya di sana hingga satu minggu," terang Arifin.
Arifin menjelaskan, pihaknya harus menunggu hasil pemeriksaan DNA untuk menentukan tersangka.