Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balada Minyak Goreng, Langka di Pasaran, Berlimpah Ruah di Medsos

Kompas.com - 19/02/2022, 15:18 WIB
Tri Purna Jaya,
Khairina

Tim Redaksi

 

LAMPUNG, KOMPAS.com – Warga Bandar Lampung mengeluhkan kesulitan mendapatkan minyak goreng harga subsidi pemerintah.

Stok minyak goreng harga subsidi di minimarket langsung ludes kurang dari dua jam setelah jam penjualan dibuka.

Ida Laeli (53) warga Kelurahan Sumber Rejo, Kecamatan Kemiling mengaku kecewa karena tidak mendapatkan minyak goreng itu meski sudah mengantre sejak pagi.

Baca juga: Polda Sumut Temukan Puluhan Ribu Liter Minyak Goreng Tertumpuk di 3 Gudang

Bersama sejumlah tetangganya, Ida datang ke toko minimarket di Jalan Teuku Cik Ditiro pada Sabtu (19/2/2022) sekitar pukul 08.00 WIB.

"Tadi ambil kupon dulu, baru bisa beli (minyak goreng)," kata Ida ditemui di lokasi, Sabtu pagi.

Penjualan minyak goreng seharga Rp14.000 per liter di minimarket itu menggunakan sistem antrean kupon. Warga yang bisa membeli hanya memiliki kupon dan dibatasi 2 liter per orang.

Tetapi meski sudah memiliki kupon dan mengantre, Ida tetap tidak kebagian minyak goreng.

Menurutnya, saat antrean sekitar tujuh orang di depannya, karyawan toko mengatakan stok untuk saat itu sudah habis.

"Nggak sampai ke saya, paling baru satu jam lebih sedikit sudah habis," kata Ida.

Berlimpah di marketplace dan medsos

Meski ketersediaan minyak goreng harga subsidi di pasaran disebutkan langka, hal ini tidak berlaku di media sosial.

Di sejumlah grup media sosial, banyak warganet menawarkan minyak goreng dengan harga yang lebih tinggi dan stok berlimpah.

Kebanyakan warganet ini tidak menjual secara eceran, melainkan per karton (dus).

Baca juga: Temukan 1,1 Juta Kg Minyak Goreng Ditumpuk di Gudang, Satgas Pangan Sumut Panggil Produsen

Salah satu penjual yang dihubungi via Facebook Messenger, YDP mengaku menjual minyak goreng kemasan 2 liter per kardus seharga Rp 290.000.

Setiap kardus berisi enam bungkus. Sehingga harga per bungkusnya sekitar Rp 48.000. YDP mengaku memiliki stok yang agak banyak, meski tidak menyebut jumlahnya.

"Dari sananya (agen) sudah mahal, jadi kalau saya jual harga subsidi nggak bakal balik modal," kata YDP.

YDP mengatakan baru sekitar satu bulan berjualan minyak goreng sejak awal Januari 2022 kemarin.

"Biasanya memang setiap deket bulan puasa sama lebaran saya jualan sembako," kata YDP.

Warganet lainnya, DWY mengaku memiliki stok 100 kardus.

Meski tidak menyebut harga, DWY mengatakan harga jual lebih tinggi dibanding harga subsidi pemerintah.

"Harganya sudah tinggi dari sananya (agen), kalau mau murah di minimarket. Saya cuma ambil untung sedikit," kata DWY.

Seperti YDP yang berjualan sembako menjelang puasa, DWY juga mengaku tidak membuka toko grosir ataupun toko sembako.

"Cuma jualan pas mau (bulan) puasa aja," kata DWY.

Banyak pedagang dadakan

Selain ketimpangan ketersediaan di pasaran dan media sosial, diduga juga banyak warga yang menjadi pedagang dadakan.

Zulfiandi (38) warga Kelurahan Sukajawa, Kecamatan Tanjung Karang Barat menduga banyak pedagang dadakan setelah minyak goreng dianggap langka di pasaran.

Hal ini dilihatnya sendiri saat hendak membeli minyak goreng kebutuhan pribadi di salah satu toko grosir di wilayah Pasar Tamin pada Kamis (17/2/2022) kemarin.

Ketika itu, toko tersebut baru masuk stok minyak goreng sekitar 500 dus.

"Nggak nyampe 1 jam sudah habis terjual, kebanyakan yang beli di atas lima dus," kata Zulfiandi saat dihubungi, Sabtu siang.

Baca juga: Pastikan Produksi Minyak Goreng Surplus, Khofifah Minta Bupati dan Wali Kota Kroscek ke Distributor Daerah

Dari informasi karyawan toko, kebanyakan warga yang membeli berdus-dus minyak goreng itu bukan pelanggan tetap toko.

"Katanya sih kebanyakan orang baru, bukan pelanggan," kata Zulfiandi.

Tak hanya itu, Fitri Andriyani (27) warga Kelurahan Beringin Jaya, Kecamatan Kemiling membenarkan banyak pedagang dadakan saat ini.

Bahkan, ada tiga tetangga satu blok perumahannya yang kini berjualan minyak goreng.

"Dijual di grup WhatsApp perumahan, harganya yang kemasan 1 liter dijual Rp21.000," kata Fitri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com