MAGETAN, KOMPAS.com – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menegaskan tidak ada pengurangan produksi minyak goreng, bahkan mengalami surplus.
Khofifah mengatakannya di tengah memantau operasi pasar minyak di Kabupaten Magetan, sekaigus membagikan modal usaha kepada 200-an pelaku UMKM sebesar Rp 500.000, Jumat (18/2/2022).
Baca juga: Kasus 25 Jeriken Minyak Goreng Berisi Air di Kudus, 2 Orang Ditangkap
Gubernur Jatim sejak Februari 2019 itu mengeklaim, produksi minyak goreng mencapai 63.000 ton per bulan, sementara kebutuhan di pasaran 59.000 ton.
"Di pabrik tidak ada pengurangan produksi. Di pasar minyak gorengnya langka," kata gubernur berusia 56 tahun tersebut.
Dia memprediksi, kelangkaan minyak disebabkan adanya mata rantai yang terputus dari produsen ke konsumen.
Karena itu, Khofifah meminta para kepala daerah di Jawa Timur untuk mengecek distributor di wilayah masing-masing.
Politisi PKB itu juga mendorong bupati dan wali kota untuk melakukan operasi pasar minyak goreng murah.
"Saya mohon dilakukan monitoring dan pengecekan ke masing masing distributor. Saya minta bupati dan wali kota ikut melakukan operasi pasar yang sama,” pugkasnya.
Lebih lanjut, sejumlah pelaku UMKM yang terdampak kelangkaan minyak mengaku senang bisa mendapatkan modal usaha dari Gubernur Khofifah.
Siti, salah satu satu penjual nasi bungkus mengaku harus utang modal kepada rentenir untuk memutar usaha miliknya.
"Tadi ditanya pernah ngutang ke rentenir, ya pernah semua disini. Senang lah menerima modal buat jualan, nggak mikir untuk nyicil,” ujar Siti.
Baca juga: Ironi Negeri Kaya Sawit, Rakyat Saling Dorong Berebut Minyak Goreng
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.