KENDAL, KOMPAS.com - Supartinah (34), warga Kalikatok Ngabean RT 03, RW 5, Kecamatan Boja, Kendal, Jawa Tengah, terlihat masih syok, Kamis (17/02/2022).
Dengan mata nanar, ibu 1 anak itu hanya bisa melihat atap rumahnya yang dibongkar oleh relawan bencana alam dan warga sekitar. Supartinah mengaku, hingga kini jantungnya masih berdegup kencang.
“Kalau lihat rumah, saya ingat kejadian kemarin. Jantung saya berdegup kencang,” kata Supartinah.
Baca juga: Angin Puting Beliung Terjang Bungo, Sejumlah Rumah Warga Rusak dan Tiang Listrik Roboh
Supartinah, adalah salah satu korban bencana angin puting beliung yang melanda desanya, Rabu (16/02/2022) sore kemarin.
Atap rumahnya ambrol, setelah tertimpa pohon durian yang roboh karena angin kencang. Beruntung, ia bersama ayahnya, Djasmani, dan anaknya, selamat dan tidak luka sedikitpun.
Menurut cerita Supartinah, angin puting beliung menerjang desanya Rabu sore, sekitar pukul 15.30 wib. Waktu itu hujan turun tidak begitu deras.
Tiba-tiba, suara angin kencang seperti berada di atas rumahnya. Supartinah, mengaku sangat takut, dan jantungnya berdegup keras. Lalu dirinya melihat di luar rumah, seperti ada kabut putih.
“Anginnya kencang, lalu saya, bapak, dan anak keluar dari rumah, pindah ke kediaman nenek,” ujar Supartinah.
Setelah angin reda, istri Andi itu, kemudian pulang ke rumahnya. Tapi ia terkejut, karena rumahnya berantakan, atapnya ambrol ketiban pohon durian. “Suami saya, Andi, sedang bekerja di luar kota,” tambahnya.
Baca juga: Angin Kencang, Pohon Tumbang Timpa Mobil di Kota Malang
Sama dengan Supartinah. Rumah milik Supamin(41), yang berada di sisi kanan rumahnya Supartinah, juga atapnya ambruk tertimpa pohon durian.
Menurut cerita Darwati (istri Supamin), saat kejadian dirinya sedang bekerja di pabrik. Di rumah hanya ada suaminya, Supamin.
“Suami saya luka di lengannya, dan harus dijahit sampai 15 jahitan,” ujar Darwati.
Darwati mengaku kalau luka suaminya disebabkan karena terkena pecahan asbes. “Alhamdulillah. Sekarang suami saya sudah sehat, dan kini lagi melihat kebun,” aku Darwati.
Sementara itu, kepala desa Ngabean Boja, Anom Tri S mengatakan, puting beliung menerjang 6 dusun yang ada di desanya. Puting beliung, menyebabkan 26 rumah rusak. Dua di antaranya rusak parah, karena tertimpa pohon durian yang roboh.
Baca juga: Menara Masjid di Tambun Bekasi Roboh dan Timpa Warung Imbas Hujan Disertai Angin Kencang
“Enam dusun itu, diantaranya dusun Ngabran, Kalokatok, Bulu, Kliwonan, dan Ngluearan,” jelas Anom.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.