Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puting Beliung Terjang Kendal, Supartinah: Jantung Saya Masih Berdegup Kencang

Kompas.com - 17/02/2022, 14:32 WIB
Slamet Priyatin,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KENDAL, KOMPAS.com - Supartinah (34), warga Kalikatok Ngabean RT 03, RW 5, Kecamatan Boja, Kendal, Jawa Tengah, terlihat masih syok, Kamis (17/02/2022).

Dengan mata nanar, ibu 1 anak itu hanya bisa melihat atap rumahnya yang dibongkar oleh relawan bencana alam dan warga sekitar. Supartinah mengaku, hingga kini jantungnya masih berdegup kencang.

“Kalau lihat rumah, saya ingat kejadian kemarin. Jantung saya berdegup kencang,” kata Supartinah.

Baca juga: Angin Puting Beliung Terjang Bungo, Sejumlah Rumah Warga Rusak dan Tiang Listrik Roboh

Supartinah, adalah salah satu korban bencana angin puting beliung yang melanda desanya, Rabu (16/02/2022) sore kemarin.

Atap rumahnya ambrol, setelah tertimpa pohon durian yang roboh karena angin kencang. Beruntung, ia bersama ayahnya, Djasmani, dan anaknya, selamat dan tidak luka sedikitpun.

Menurut cerita Supartinah, angin puting beliung menerjang desanya Rabu sore, sekitar pukul 15.30 wib. Waktu itu hujan turun tidak begitu deras.

Tiba-tiba, suara angin kencang seperti berada di atas rumahnya. Supartinah, mengaku sangat takut, dan jantungnya berdegup keras. Lalu dirinya melihat di luar rumah, seperti ada kabut putih.

“Anginnya kencang, lalu saya, bapak, dan anak keluar dari rumah, pindah ke kediaman nenek,” ujar Supartinah.

Setelah angin reda, istri Andi itu, kemudian pulang ke rumahnya. Tapi ia terkejut, karena rumahnya berantakan, atapnya ambrol ketiban pohon durian. “Suami saya, Andi, sedang bekerja di luar kota,” tambahnya.

Baca juga: Angin Kencang, Pohon Tumbang Timpa Mobil di Kota Malang

Sama dengan Supartinah. Rumah milik Supamin(41), yang berada di sisi kanan rumahnya Supartinah, juga atapnya ambruk tertimpa pohon durian.

Menurut cerita Darwati (istri Supamin), saat kejadian dirinya sedang bekerja di pabrik. Di rumah hanya ada suaminya, Supamin.

“Suami saya luka di lengannya, dan harus dijahit sampai 15 jahitan,” ujar Darwati.

Darwati mengaku kalau luka suaminya disebabkan karena terkena pecahan asbes. “Alhamdulillah. Sekarang suami saya sudah sehat, dan kini lagi melihat kebun,” aku Darwati.

Sementara itu, kepala desa Ngabean Boja, Anom Tri S mengatakan, puting beliung menerjang 6 dusun yang ada di desanya. Puting beliung, menyebabkan 26 rumah rusak. Dua di antaranya rusak parah, karena tertimpa pohon durian yang roboh.

Baca juga: Menara Masjid di Tambun Bekasi Roboh dan Timpa Warung Imbas Hujan Disertai Angin Kencang

Bupati Kendal, Dico M Ganinduto, saat meninjau korban bencana puting beliung di desa Ngabean Boja. KOMPAS.COM/SLAMET PRIYATINKOMPAS.COM/SLAMET PRIYATIN Bupati Kendal, Dico M Ganinduto, saat meninjau korban bencana puting beliung di desa Ngabean Boja. KOMPAS.COM/SLAMET PRIYATIN

“Enam dusun itu, diantaranya dusun Ngabran, Kalokatok, Bulu, Kliwonan, dan Ngluearan,” jelas Anom.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com