Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Diminta Pertimbangkan Penghentian Sementara Operasi Tambang Batu Bara di Kaltim

Kompas.com - 15/02/2022, 16:03 WIB
Zakarias Demon Daton,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Asosiasi Pertambangan Rakyat Indonesia (APRI) Kalimantan Timur (Kaltim) meminta Presiden Jokowi mempertimbangkan penghentian sementara puluhan operasi tambang batu bara dan tambang batuan gunung di Kaltim. 

Diketahui, sebanyak 22 perusahaan batu bara dan 24 perusahaan tambang batuan di Kaltim dihentikan sementara operasinya melalui Surat Edaran Dirjen Minerba Nomor B-571/MB.05/DJB.B/2022 tertanggal 7 Februari 2022.

Penghentian itu disebabkan keterlambatan pelaporan dokumen Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) tahun 2022 oleh masing-masing perusahaan.

Ketua APRI Kaltim, Rudi Prianto menilai, langkah pertama yang mestinya diambil pemerintah adalah menegur, bukan memberi sanksi.

Baca juga: 22 Perusahaan Batu Bara di Kaltim Dihentikan Sementara Operasinya

Sebab, dampak dari sanksi penghentian tersebut cukup memukul para pelaku usaha pertambangan di Kaltim. 

"Berapa banyak nilai investasi yang sudah mereka habis di situ, baru izinnya dicabut (dihentikan)," ungkap Rudi, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (15/2/2022).

Dampak lain dari penghentian itu, nasib ribuan pekerja yang juga terancam kehilangan pekerjaan.

Tentu kondisi ini, kata Rudi, makin menyulitkan masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

Belum lagi pembebasan lahan yang telah dilakukan perusahaan pemegang IUP dan IUPK.

Hal itu tentu berganti kepemilikan dari masyarakat ke perusahaan. 

"Jika ada izin yang dicabut, kemudian masuk lagi pemain (penambang) baru ingin mengambil lokasi itu, di situ bakal rawan konflik sosial," terang dia.

Sejauh ini, kata dia, aktivitas tambang ilegal sudah terjadi marak. Jika perusahaan legal dicabut, maka pertambangan koridor makin menjamur.

"Ini bukan kami ikut campur urusan ya, tapi sebagai masyarakat kami beri masukan kepada Pak Jokowi demi kebaikan bersama," terang dia.

Ketua I DPP APRI Trisno Widodo meminta pemerintah mesti lebih tepat mengambil kebijakan dalam sektor pertambangan batu bara karena berdampak luas bagi masyarakat.

"Pak Presiden harus mengevaluasi lagi," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com