Salah satu anak pelaku meninggal
Roem mengatakan, aksi bejat pelaku itu dilakukan terhadap kedua anaknya secara bergantian di dalam rumah mereka.
Akibat perbuatan bejat pelaku, sambung Roem, kondisi fisik dan kesehatan kedua korban terganggu dan mengalami penurunan.
Ironisnya, pelaku sama sekali tidak mempedulikan kondisi kedua anaknya itu.
“Kedua korban ini sampai sakit-sakitan dan lemas. Lalu tetangga menyarankan orangtua membawa korban ke rumah sakit tapi ayah korban (pelaku) tidak mau sampai sudah parah baru kedua korban dibawa ke rumah sakit,” ungkapnya.
Baca juga: Polisi Kejar Pemerkosa 2 Anak Kandung di Maluku Sampai ke Hutan
Akibat perbuatannya, salah satu anak korban yakni FN meninggal dunia.
Korban meninggal saat sedang menjalani perawatan medis di RSUD Namrole pada Selasa (8/2/2022).
FN sendiri menjalani perawatan di rumah sakit tersebut sejak 18 Januari 2022, setelah diantar oleh pelaku akibat kondisi korban yang terus melemah usai kejadian pemerkosaan dan penganiayaan.
Sementara, anak pelaku yang berusia tujuh tahun saat ini masih mengalami trauma, untuk menghilangkan trauma tersebut, Polres Pulau Buru, Maluku, mengirimkan tim trauma healing.
Roem mengatakan, tim tersebut dikirim untuk memulihkan kondisi psikologi korban yang sementara tertekan akibat kejadian yang selama ini menimpanya.
“Jadi tugas mereka nanti untuk memulihkan kondisi korban dari trauma yang dirasakan saat ini,” ujarnya.
Baca juga: Ayah di Maluku Perkosa 2 Anak Kandung, Sudah Ditangkap, tapi Kabur Usai Kelabui Petugas Polsek
(Penulis : Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty | Editor: Pythag Kurniati, Andi Hartik, Priska Sari Pratiwi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.