Penantiannya selama tiga pekan untuk menangkap buaya berkalung ban yang dilakukan Tili, berbuah manis. Sebab umpan yang dipasang dimakan buaya itu.
"Satu tali masuk di tengah dan satu tali lagi di bagian bawah. Tenang sekali itu buaya masuk jebakan. Saya kemudian dibantu warga untuk mengikat buaya tersebut dan kemudian dibantu warga menggergaji bannya," ungkapnya.
Kata Tili, untuk melakukan penangkapan buaya berkalung ban itu, ia memakai uang pribadi.
Mulai dari membeli umpan seperti ayam, burung merpati, dan bebek untuk memancing buaya tersebut.
"Habis uang sekitar Rp 4 juta, kalau ayam sekitar 35 ekor sama merpati," ujarnya.
Baca juga: Selamatkan Buaya Berkalung Ban di Palu, Tili Habiskan Umpan 35 Ekor Ayam hingga Uang Rp 4 Juta
Tili mengatakan, alasannya dirinya menangkap buaya berkalung ban tersebut karena tidak tega dan merasa kasihan.
"Ini kemauan saya sendiri, karena saya merasa kasihan dan saya mau buktikan bisa menyelamatkan buaya ini," katanya.
Dapat hadiah makan gratis selama satu bulan
Keberhasilan Tili menangkap buaya berkalung ban mendapat bankjir apresiasi dari berbagai pihak. Salah satunya dari Rumah Makan Radja Penyet Mas Fais.
Lokasi Rumah Makan Radja Penyet Mas Fais sendir berada di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Besusu Tengah, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Pemilik rumah makan tersebut, Fais Arfianto mengundang Mas Tili untuk makan bersama.
Hal itu dilakukan untuk mengapresiasi Mas Tili yang berhasil melepaskan ban yang menjerat buaya di Sungai Palu.
"Jadi Radja Penyet Mas Fais mengundang makan bersama keluarga dan memberikan Voucher makan gratis selama satu bulan kepada mas Tili yang berhasil menangkap Buaya Berkalung Ban ," kata Fais, dikutip dari TribunPalu.com.
"Ini salah satu wujud apresiasi sedkit dari kami," tambahnya.
Baca juga: Berhasil Tangkap Buaya Berkalung Ban, Tili Dapat Hadiah Makan Gratis Selama Sebulan dari Rumah Makan
(Penulis : Kontributor Palu, Erna Dwi Lidiawati | Editor : Ardi Priyatno Utomo)/TribunPalu.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.