Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Tili Berhasil Tangkap Buaya Berkalung Ban, Berenang di Sungai Palu Malam Hari dan Minum Airnya

Kompas.com - 12/02/2022, 10:29 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Buaya berkalung ban yang sempat membuat heboh warga Kota Palu, Sulawesi Tengah, akhirnya berhasil ditangkap.

Buaya berkalung ban yang sempat viral itu ditangkap di sekitar Jembatan Palu II, Jl I Gusti Ngurah Rai, Kelurahan Tatura Selatan, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Senin (7/2/2022) malam.

Buaya itu berhasil ditangkap oleh Tili (35), warga asal Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Untuk menangkap buaya berukurkan panjang 5 meter itu, Tili mengaku membutuhkan waktu selama tiga pekan dan menghabiskan uang pribadi sebesar Rp 4 juta untuk membeli umpan.

Lalu bagaimana awal Tili berhasil menangkap buaya berkalung ban itu?

Baca juga: Warga Sragen Berhasil Tangkap Buaya Berkalung Ban, Habiskan Rp 4 Juta untuk Umpan

Berenang di Sungai Palu malam hari, ada 17 ekor buaya

Tili (kanan) seorang penangkap buaya berkalung ban di Kota Palu, Sulteng, memelihara burung di rumahnya. 
Tribun Palu/Suta Tili (kanan) seorang penangkap buaya berkalung ban di Kota Palu, Sulteng, memelihara burung di rumahnya.

Tili mengatakan, sebelum menangkap buaya berkalung ban itu, ia sempat berenang pada malam hari di Sungai Palu tempat buaya tersebut berada.

Saat berenang, kata Tili, ia melihat ada 17 ekor dan beruntung ia tidak diserang.

Pernah saya berenang malam, saya hitung ada sekitar 17 ekor buaya di bawah jembatan 2 itu, Alhamdulillah tidak diapa-apakan," kata Tili.

Baca juga: Akhir Penantian Tili Berhasil Tangkap Buaya Berkalung Ban, Butuh 3 Pekan hingga Habiskan Rp 4 Juta untuk Umpan

Minum air Sungai Palu

Buaya liar yang terjerat ban bekas sepeda motor mencari makanan di Pantai Teluk Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (2/3/2018). Setelah sejumlah upaya yang dilakukan sejak 2016 belum membuahkan hasil, akhirnya buaya terjerat ban di Sungai Palu berhasil diselamatkan Tili, warga Sragen, pada 7 Februari 2022 lalu.ANTARA FOTO/MOHAMAD HAMZAH Buaya liar yang terjerat ban bekas sepeda motor mencari makanan di Pantai Teluk Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (2/3/2018). Setelah sejumlah upaya yang dilakukan sejak 2016 belum membuahkan hasil, akhirnya buaya terjerat ban di Sungai Palu berhasil diselamatkan Tili, warga Sragen, pada 7 Februari 2022 lalu.

Bukan itu saja, Tili juga mengaku sempat meminum air Sungai Palu tempat buaya itu berada.

Menurutnya, cara itu diyakini agar ia bisa menjadi bagian dari penghuni sungai tersebut.

"Ya tujuannya biar saya dianggap bagian dari penghuni di sungai itu," ungkapnya.

Baca juga: Kisah Tili Taklukkan Buaya Berkalung Ban, Sempat Diremehkan, Kini Mampu Membuktikan

Tangkap anak buaya berkalung ban terlebih dahulu

Kata Tili, sebelum menangkap buaya berkalung ban tersebut, ia terlebih dahulu menangkap anaknya.

"Anaknya buaya ini saya tangkap di sana (tengah sungai) pakai perahu rakitan saya, Sudah 4 hari saya tangkap anaknya buaya ini," kata Tili, dikutip dari TribunPalu.com, Selasa (8/2/2022).

Setelah menangkap anak buaya tersebut, kata Tili, ia lalu memasang umpan untuk menangkap buaya berkalung ban. Umpannya merpati, kadang ayam.

Baca juga: Ketulusan Tili, Penyelamat Buaya Berkalung Ban di Palu: Saya Kasihan, Sudah Terjebak Bertahun-tahun

Setiap sore, Tili mengaku memasang umpan yang terikat tali ke sungai sekitar.

Ujung tali lainnya diikat pada batang kayu besar yang ada di sekitar sungai untuk memudahkannya menarik buaya saat umpan itu berhasil dimakan.

"Sudah banyak umpanku dimakan. Ada sekitar 50-an," ujarnya.

"Kadang umpannya merpati, kadang ayam," lanjutnya

Baca juga: Cerita Lengkap Tili Menangkap Buaya Berkalung Ban, Penantian 3 Pekan Bermodalkan Tali Kapal

Penantiannya selama tiga pekan untuk menangkap buaya berkalung ban yang dilakukan Tili, berbuah manis. Sebab umpan yang dipasang dimakan buaya itu.

"Satu tali masuk di tengah dan satu tali lagi di bagian bawah. Tenang sekali itu buaya masuk jebakan. Saya kemudian dibantu warga untuk mengikat buaya tersebut dan kemudian dibantu warga menggergaji bannya," ungkapnya.

Habiskan Rp 4 juta untuk beli umpan

Ilustrasi uang Dok. Kredivo Ilustrasi uang

Kata Tili, untuk melakukan penangkapan buaya berkalung ban itu, ia memakai uang pribadi.

Mulai dari membeli umpan seperti ayam, burung merpati, dan bebek untuk memancing buaya tersebut.

"Habis uang sekitar Rp 4 juta, kalau ayam sekitar 35 ekor sama merpati," ujarnya.

Baca juga: Selamatkan Buaya Berkalung Ban di Palu, Tili Habiskan Umpan 35 Ekor Ayam hingga Uang Rp 4 Juta

Tili mengatakan, alasannya dirinya menangkap buaya berkalung ban tersebut karena tidak tega dan merasa kasihan.

"Ini kemauan saya sendiri, karena saya merasa kasihan dan saya mau buktikan bisa menyelamatkan buaya ini," katanya.

Dapat hadiah makan gratis selama satu bulan

Ilustrasi makananDok. Shutterstock/Andy Lim Ilustrasi makanan

Keberhasilan Tili menangkap buaya berkalung ban mendapat bankjir apresiasi dari berbagai pihak. Salah satunya dari Rumah Makan Radja Penyet Mas Fais.

Lokasi Rumah Makan Radja Penyet Mas Fais sendir berada di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Besusu Tengah, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Pemilik rumah makan tersebut, Fais Arfianto mengundang Mas Tili untuk makan bersama.

Hal itu dilakukan untuk mengapresiasi Mas Tili yang berhasil melepaskan ban yang menjerat buaya di Sungai Palu.

"Jadi Radja Penyet Mas Fais mengundang makan bersama keluarga dan memberikan Voucher makan gratis selama satu bulan kepada mas Tili yang berhasil menangkap Buaya Berkalung Ban ," kata Fais, dikutip dari TribunPalu.com.

"Ini salah satu wujud apresiasi sedkit dari kami," tambahnya.

Baca juga: Berhasil Tangkap Buaya Berkalung Ban, Tili Dapat Hadiah Makan Gratis Selama Sebulan dari Rumah Makan

 

(Penulis : Kontributor Palu, Erna Dwi Lidiawati | Editor : Ardi Priyatno Utomo)/TribunPalu.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Regional
Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Regional
Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Regional
Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Regional
Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Regional
Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Regional
Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Regional
Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Regional
BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer 'Rossby Ekuator'

BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer "Rossby Ekuator"

Regional
Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut 'Cuci Uang' Hasil Narkoba

Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut "Cuci Uang" Hasil Narkoba

Regional
Kaesang Diusung Jadi Cagub DKI Jakarta, Gibran Ogah Tanggapi

Kaesang Diusung Jadi Cagub DKI Jakarta, Gibran Ogah Tanggapi

Regional
Jasad Ibu dan Anak Korban Longsor di Bandung Barat Ditemukan dalam Kondisi Berpelukan

Jasad Ibu dan Anak Korban Longsor di Bandung Barat Ditemukan dalam Kondisi Berpelukan

Regional
Sempat Ditutup Imbas Erupsi Marapi, BIM Kembali Dibuka

Sempat Ditutup Imbas Erupsi Marapi, BIM Kembali Dibuka

Regional
Polisi Minta Tambah SPKLU di Tol Jateng, Saat Ini Hanya Ada 21

Polisi Minta Tambah SPKLU di Tol Jateng, Saat Ini Hanya Ada 21

Regional
Soal Nama yang Akan Diusung di Pilkada Semarang, DPC Partai Demokrat Tunggu Petunjuk

Soal Nama yang Akan Diusung di Pilkada Semarang, DPC Partai Demokrat Tunggu Petunjuk

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com