Secara umum dalam tradisi mengunyah sirih, suku Atoni Pah Meto mencampurkan sirih, pinang, tembakau, dan kapur. Biasanya, mereka juga tidak memakai tembakau.
Campuran tersebut dikunyah dengan lembut dan terkadang menghabiskan waktu berjam-jam.
Baca juga: 10 Khasiat Daun Sirih, dari Menyehatkan Mulut hingga Anti-kanker
Dalam budaya suku Atoni Pah Meto, tradisi mengunyah sirih pinang disebut "mamat".
Bagi suku Atoni Pah Meto mengunyah sirih pinang dilakukan sebagaimana minum kopi, merokok, minum teh, atau makan. Bahkan, mereka lebih memprioritaskan mengunyah sirih sebelum makan.
Maknanya, sirih pinang adalah pembuka komunikasi dan sopan santun dalam suku Atoni Pah Meto. Semua pertemuan tidak memiliki makna tanpa sirih pinang.
Tuan rumah akan merasa malu dan bersalah jika tidak menyediakan sirih pinang, terutama jika ada tamu atau keluarga berkunjung.
Sirih pinang juga memiliki simbol sebagai komunikasi religius.
Sirih pinang memiliki peranan sebagai alat bantu dalam komunikasi konflik bahkan konfilk politik.
Tanpa sirih pinang komunikasi dengan pendekatan kultural dalam suku Atoni Pah Meto akan mengalami kegagalan, ketersinggungan, dan penolakan.
Sampai saat ini, tradisi mengunyah sirih pinang terus berlangsung di suku Atoni Pah Meto.
Baca juga: Cara Membuat Cendol Beras Tanpa Kapur Sirih
Masyarakat suku Melayu terdapat diberbagai kawasan, seperti Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Sumatera Utara, dan lain-lain.
Salah satu tradisi yang dimiliki adalah berkapur sirih. Tradisi ini merupakan warisan leluhur yang masih dilakukan.
Bahan yang diperlukan dalam berkapur sirih ini adalah daun sirih, pinang, gambir, tembakau, kapur, dan bunga cengkeh.
Dalam tradisi berkapur sirih terdapat seperangkat alat yang biasanya digunakan oleh masyarakat Melayu, alat itu disebut Tepak Sirih.
Satu perangkat berkapur sirih ini digunakan dalam upacara adat, seperti perkawinan, menyambut tamu, dan upacara adat lainnya.
Pada saat ini, tradisi berkapur sirih hanya dilakukan untuk upacara adat saja.
Menyirih dipercaya memiliki manfaat untuk menjaga kesehatan gigi dan sistem percernaan. Karena, proses mengunyah daun sirih dan biji pinang bisa mendorong produksi air liur.
Baca juga: Tari Sekapur Sirih: Asal, Makna, Gerakan, dan Cerita
Air liur mengandung beragam jenis protein dan mineral yang baik untuk menjaga kekuatan gigi serta mencegah penyakit gusi.
Selain itu, air liur juga senantiasa membersihkan gigi dan gusi dari sisa-sisa makanan atau kotoran yang menempel.
Untuk sistem pencernaan, air liur berfungsi untuk mengikat dan melembutkan makanan.
Dengan begitu, seseorang bisa menelan dan mengirimkan makanan masuk kerongkongan, usus, dan lambung dengan lancar. Kodisi ini tentu membantu memudahkan kerja sistem pencernaan.