Kemudian pada masa pendudukan Jepang dari 8 Mei 1942 sampai dengan 15 Agustus 1945, wilayah ini berstatus Sidan dan diperintah oleh seorang Si Ku Cho.
Setelah masa proklamasi pada tahun 1945 - 1950, wilayah ini menjadi bagian dari Kabupaten Mojokerto dan dipimpin oleh Wakil Walikota disamping Komite Nasional Daerah.
Baru setelah keluarnya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1950, Daerah Otonomi Kota Kecil Mojokerto berdiri.
Kemudian Kota Mojokerto berubah menjadi Kota Praja menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957.
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1965 mengubah status Kota Praja menjadi Kotamadya Mojokerto.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 kembali mengubah status Kotamadya Mojokerto menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Mojokerto.
Selanjutnya, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 Kotamadya Daerah Tingkat II Mojokerto berubah nomenklaturnya menjadi Pemerintah Kota Mojokerto.
Berlokasi di jalan Hayam Wuruk, Kota Mojokerto memiliki sebuah dermaga yang dibangun menjorok ke Sungai Brantas.
Fasilitas ini dilengkapi dengan jalur pedestrian untuk berjalan di sepanjang pinggiran sungai yang biasa menyebut nama Jogging Track Mojokerto (JTM).
Sejak dibangun kawasan ini cukup populer sebagai tempat wisata oleh masyarakat setempat.
Dermaga Sungai Brantas dan JTM ini merupakan salah obyek wisata air di Kota Mojokerto.
Salah satu kuliner terkenal di Kota Mojokerto adalah Onde-Onde Bo Liem yang telah berdiri sejak 1929.
Toko kue Bo Liem banyak sekali anda jumpai di kota Mojokerto, diantaranya yang terdapat di jalan Gajah Mada, Jalan Residen Pamuji dan masih banyak lagi.
Wilayah Kota Mojokerto memiliki sebuah kawasan di mana hampir semua toko yang ada menyediakan jajanan ini.
Wisatawan belum lengkap rasanya jika tidak membawa pulang onde-onde setelah berkunjung dari Mojokerto.
Sumber:
perkotaan.bpiw.pu.go.id
mojokertokota.bps.go.id
old.mojokertokota.go.id