Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Mojokerto, Kota Terkecil di Jawa yang Berjuluk Kota Onde-onde

Kompas.com - 09/02/2022, 20:53 WIB

KOMPAS.com - Kota Mojokerto terletak di Provinsi Jawa Timur, Indonesia atau sekitar 50 kilometer barat daya Kota Surabaya.

Posisi kota ini terletak di tepi Sungai Brantas yang merupakan sungai terpanjang kedua di Pulau Jawa setelah Bengawan Solo.

Baca juga: Rugikan Negara Rp 50 Miliar, Dugaan Korupsi Pembiayaan BPRS Mojokerto Mulai Disidik Kejaksaan

Kota Mojokerto juga menjadi bagian dari kawasan metropolitan Surabaya, yaitu Gerbangkertosusila bersama Gresik, Bangkalan, Sidoarjo, dan Lamongan.

Ada beberapa fakta menarik dari Kota Mojokerto yang bisa disimak

Baca juga: Usai Dipecat dari Kepolisian, Bripda Randy Dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Mojokerto

1. Kota Terkecil di Jawa

Kota Mojokerto luas wilayah mencapai 20,21 kilometer persegi dan menjadi kota terkecil di Pulau Jawa.

Wilayah Kota Mojokerto ini masih dibagi menjadi 3 kecamatan dan 18 kelurahan.

Dengan luas tersebut, menurut Sensus Penduduk 2020 jumlah penduduk Kota Mojokerto yaitu sebesar 132.434 jiwa, sehingga kepadatan penduduknya adalah 6.552 orang per kilometer persegi.

Baca juga: Berkas Kasus Lengkap, Bripda Rendy Bagus Dilimpahkan Ke Kejari Mojokerto

2. Lambang Kota Mojokerto

Lambang Kota Mojokerto ditetapkan berdasarkan Perda Kotamadya Mojokerto Nomor 3 Tahun 1971 tanggal 26 April 1971.

Bentuk lambang Kota Mojokerto juga memiliki arti dan filosofi tersendiri.

Daun lambang berbentuk perisai bermakna pertahanan, sementara lima sudut menggambarkan Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Pancasila.

Kemudian penggunaan warna lambang hijau dengan pinggir berwarna kuning emas bergambar padi dan kapas melambangkan kemakmuran.

Di tengah daun ada garis biru yang bergelombang melambangkan Sungai Brantas.

Sementara Pohon Maja yang berakar 12, berbuah 9 dan bercabang 3 mengandung makna angka tahun 1293 yang mengingatkan akan berdirinya kerajaan Majapahit.

Terakhir, di bawah daun lambang terdapat gambar pita bertuliskan "Kota Mojokerto".

3. Sejarah Otonomi Daerah

Sejarah Pemerintah Kota Mojokerto melalui perjalanan panjang yang diawali status sebagai stadsgemeente berdasarkan keputusan Gubernur Jendral Hindia Belanda Nomor 324 Tahun 1918 yang dikeluarkan pada tanggal 20 Juni 1918.

Kemudian pada masa pendudukan Jepang dari 8 Mei 1942 sampai dengan 15 Agustus 1945, wilayah ini berstatus Sidan dan diperintah oleh seorang Si Ku Cho.

Setelah masa proklamasi pada tahun 1945 - 1950, wilayah ini menjadi bagian dari Kabupaten Mojokerto dan dipimpin oleh Wakil Walikota disamping Komite Nasional Daerah.

Baru setelah keluarnya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1950, Daerah Otonomi Kota Kecil Mojokerto berdiri.

Kemudian Kota Mojokerto berubah menjadi Kota Praja menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957.

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1965 mengubah status Kota Praja menjadi Kotamadya Mojokerto.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 kembali mengubah status Kotamadya Mojokerto menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Mojokerto.

Selanjutnya, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 Kotamadya Daerah Tingkat II Mojokerto berubah nomenklaturnya menjadi Pemerintah Kota Mojokerto.

4. Kawasan Bantaran Sungai Brantas

Berlokasi di jalan Hayam Wuruk, Kota Mojokerto memiliki sebuah dermaga yang dibangun menjorok ke Sungai Brantas.

Fasilitas ini dilengkapi dengan jalur pedestrian untuk berjalan di sepanjang pinggiran sungai yang biasa menyebut nama Jogging Track Mojokerto (JTM).

Sejak dibangun kawasan ini cukup populer sebagai tempat wisata oleh masyarakat setempat.

Dermaga Sungai Brantas dan JTM ini merupakan salah obyek wisata air di Kota Mojokerto.

5. Julukan Kota Onde-Onde

Salah satu kuliner terkenal di Kota Mojokerto adalah Onde-Onde Bo Liem yang telah berdiri sejak 1929.

Toko kue Bo Liem banyak sekali anda jumpai di kota Mojokerto, diantaranya yang terdapat di jalan Gajah Mada, Jalan Residen Pamuji dan masih banyak lagi.

Wilayah Kota Mojokerto memiliki sebuah kawasan di mana hampir semua toko yang ada menyediakan jajanan ini.

Wisatawan belum lengkap rasanya jika tidak membawa pulang onde-onde setelah berkunjung dari Mojokerto.

Sumber:
perkotaan.bpiw.pu.go.id 
mojokertokota.bps.go.id 
old.mojokertokota.go.id 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Masa Kejayaan Kerajaan Mataram Islam dan Rajanya

Masa Kejayaan Kerajaan Mataram Islam dan Rajanya

Regional
Sejarah Perumusan dan Lahirnya Pancasila

Sejarah Perumusan dan Lahirnya Pancasila

Regional
Nelayan 67 Tahun di Sikka Hilang Saat Melaut, Tim SAR Lakukan Pencarian

Nelayan 67 Tahun di Sikka Hilang Saat Melaut, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Nelayan yang Kubur Kokain 3,11 Kg Ditetapkan Tersangka, Polisi: Diduga Hendak Dijual Lagi

Nelayan yang Kubur Kokain 3,11 Kg Ditetapkan Tersangka, Polisi: Diduga Hendak Dijual Lagi

Regional
Cerita Bripka Donni Evakuasi Nenek yang Terjebak Banjir 2 Meter di Indragiri Hulu Riau

Cerita Bripka Donni Evakuasi Nenek yang Terjebak Banjir 2 Meter di Indragiri Hulu Riau

Regional
Update Covid-19 di Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kepri, Jambi, dan Bengkulu 1 Juni 2023

Update Covid-19 di Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kepri, Jambi, dan Bengkulu 1 Juni 2023

Regional
Pelajar SMA di Palembang Ditemukan Tewas Penuh Luka, Diduga Korban Tawuran Geng Motor

Pelajar SMA di Palembang Ditemukan Tewas Penuh Luka, Diduga Korban Tawuran Geng Motor

Regional
Masa Kejayaan Kerajaan Tarumanegara dan Rajanya

Masa Kejayaan Kerajaan Tarumanegara dan Rajanya

Regional
Titik Api Mulai Bermunculan, Pemprov Kalsel Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla

Titik Api Mulai Bermunculan, Pemprov Kalsel Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla

Regional
Cuaca Ekstrem, Lion Air dari Pekanbaru Sempat Batal Mendarat di Batam

Cuaca Ekstrem, Lion Air dari Pekanbaru Sempat Batal Mendarat di Batam

Regional
Soal Dugaan Malpraktik Bayi Lahir Cacat di RSUD RAT Tanjungpinang, Dirut: Itu Tidak Benar

Soal Dugaan Malpraktik Bayi Lahir Cacat di RSUD RAT Tanjungpinang, Dirut: Itu Tidak Benar

Regional
Usia 14 Tahun, Pelatih Silat di Klaten yang Tendang Siswa SMP hingga Tewas Tak Ditahan

Usia 14 Tahun, Pelatih Silat di Klaten yang Tendang Siswa SMP hingga Tewas Tak Ditahan

Regional
Kondisi Terkini Anak 16 Tahun Korban Perkosaan di Parimo Sulteng, Dokter Akan Angkat Rahim Korban

Kondisi Terkini Anak 16 Tahun Korban Perkosaan di Parimo Sulteng, Dokter Akan Angkat Rahim Korban

Regional
Kronologi Dugaan Malpraktik Bayi Lahir Cacat di RSUD RAT Tanjungpinang, Dokter dan Bidan Dipanggil

Kronologi Dugaan Malpraktik Bayi Lahir Cacat di RSUD RAT Tanjungpinang, Dokter dan Bidan Dipanggil

Regional
Tipu Warga Jakarta, 4 Pelaku Penipuan Jastip Tiket Konser Coldplay Ditangkap di Sulsel

Tipu Warga Jakarta, 4 Pelaku Penipuan Jastip Tiket Konser Coldplay Ditangkap di Sulsel

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com