KUPANG, KOMPAS.com - Artika Seubelan (10), bocah perempuan asal Dusun Oenitas, Desa Nggodimeda, Kecamatan Rote Tengah, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), hilang terseret banjir, Rabu (9/2/2022).
Pelajar salah satu SD di wilayah itu hilang terseret saat nekat menyeberang sungai yang sedang banjir.
"Kejadiannya baru saja yakni sekitar pukul 14.15 Wita," ujar Kepala Seksi Humas Polres Rote Ndao Aiptu Anam Nurcahyo, kepada Kompas.com, Rabu petang.
Baca juga: Lompat dari Tebing Sungai, Siswi SD di Kupang Tewas Tenggelam
Anam menuturkan, berdasarkan keterangan saksi mata bernama Sumiwati Ballo, peristiwa bermula ketika Sumiwati bersama putrinya Laila Jesli Seubelan (7) mendatangi sungai Oenita.
Sumiwati ke sungai untuk mengecek batu yang dikumpulkan di pinggir sungai.
"Curah hujan pada saat itu sangat besar, sehingga saksi Sumiwati berniat untuk memindahkan batu tersebut ke tempat yang lebih aman," kata Anam.
Ketika tiba di sungai, Sumiwati bertemu Artika yang saat itu sedang bermain di pinggir sungai. Sumiwati lalu melanjutkan aktivitasnya memindahkan batu.
Tak berselang lama, Sumiwati melihat Artika menyeberangi sungai untuk pulang ke rumahnya.
Namun saat berada di tengah kali, volume air semakin besar sehingga Artika langsung terseret arus banjir.
Baca juga: Perahu Tenggelam Diterjang Ombak Besar di Laut Jawa, 2 Nelayan Selamat
Melihat kejadian tersebut, Sumiwati langsung berusaha menolong dengan cara memeluk Artika.
Lantaran arus air semakin besar, Sumiwati pun ikut terbawa banjir.
Sumiwati terus berusaha untuk berenang ke pinggir sungai, tetapi volume air semakin besar sehingga dia tidak kuat memeluk Artika.
"Pada saat itu juga, Artika terlepas dari pelukan Sumiwati," kata Anam.
Karena nyaris terseret banjir, Sumiwati berusaha menyelamatkan diri dengan memegang batang pohon damar yang berada di pinggir sungai.
Sumiwati langsung ditolong oleh beberapa warga setempat yang mendatangi lokasi karena sempat mendengar teriakan Sumiwati.
Baca juga: Nekat Seberangi Sungai Saat Banjir, Seorang Kakek di NTT Tewas
Kasus itu kemudian dilaporkan ke polisi dan sejumlah pihak terkait.
"Kita sudah berkoordinasi dengan pihak Basarnas Kupang (Pos SAR) dan BPBD Kabupaten Rote Ndao," kata Anam.
Saat ini, tim Basarnas masih melakukan upaya pencarian di sepanjang kali menuju muara menggunakan rubber boat dibantu warga.
"Nanti perkembangan info pencarian akan kita sampaikan," ujar Anam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.