LOMBOK, KOMPAS.com - Ratusan pemuda melakukan aksi unjuk rasa dengan memblokade jalan dan membakar ban di depan kawasan Sirkuit Mandalika Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Lombok, Selasa (8/2/2022).
Tak hanya itu, aksi juga dilakukan oleh sopir transportasi lokal dan Forum Kepala Daerah (FKD) Kecamatan Punjut, yang menggeruduk Kantor ITDC KEK, Lombok Tengah
Mereka menuntut PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dan Mandalika Grand Prix Association (MGPA) memberikan kesempatan bagi warga lokal untuk terlibat dan dipekerjakan.
Baca juga: Logistik Tes Pramusim MotoGP Mandalika Tiba di Lombok
Ketua Karang Taruna Desa Ketara Vena Supriadi mengatakan, sejumlah warga lokal memang sudah ada yang dipekerjakan sebagai marshal dalam ajang MotoGP Mandalika.
Namun mereka hanya digaji Rp 400.000 selama bekerja dua minggu.
"Artinya, masih banyak peluang warga lokal untuk bisa diberdayakan dalam ajang MotoGP ini. Kami banyak kemampuan, tapi tidak diberikan kesempatan untuk bekerja," kata Supriadi dikutip dari Antara, Selasa (8/2/2022).
Peserta aksi yang lain, Srianom menilai masih banyak pekerjaan selain menjadi marshal.
Baca juga: Ratusan Orang Blokade Jalan di Depan Sirkuit Mandalika, Tuntut Dilibatkan dalam Ajang MotoGP
"Kami merasa kecewa kepada ITDC yang selama ini tertutup, tidak mau terbuka kepada masyarakat lokal," katanya.
Dia menegaskan akan terus melakukan aksi jika tuntutan mereka tidak digubris.
"Kami akan tetap melakukan protes, kalau kami tidak dilibatkan dalam ajang MotoGP Mandalika ini," kata dia.
Arus lalu lintas di sekitar lokasi sempat macet akibat aksi tersebut.
Selanjutnya massa bergerak menuju kantor ITDC untuk menyampaikan aspirasinya.
Baca juga: Ini yang Akan Dilakukan Para Pebalap MotoGP Saat Tes Pramusim di Sirkuit Mandalika