Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemberontakan Republik Maluku Selatan: Tokoh, Latar Belakang, Dampak, dan Penyelesaian

Kompas.com - 05/02/2022, 20:24 WIB
Puspasari Setyaningrum

Penulis

Dampak Pemberontakan

Pengibaran bendera Benang Raja dan dimulainya pemberontakan RMS menimbulkan berbagai dampak.

Dampak utama yaitu banyaknya korban yang jatuh dari kedua belah pihak pada masa perlawanan.

Selain itu, terjadi migrasi pengungsi ke Belanda karena dianggap mendukung berdirinya RMS.

Hal ini juga menimbulkan ketidakstabilan kondisi keamanan dan politik antar kelompok di wilayah Maluku.

Bahkan beberapa kejadian terorisme oleh anggota RMS juga terjadi di Belanda.

Hubungan Indonesia dan Belanda juga turut terdampak akibat munculnya pemberontakan ini.

Penyelesaian Konflik Republik Maluku Selatan (RMS)

Penyelesaian pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS) ditempuh dengan berbagai cara.

Secara persuasif, pemerintah mengutus Dr. J. Leimena untuk melakukan pendekatan dengan menyampaikan permintaan berdamai kepada RMS supaya tetap bergabung dengan NKRI.

Soumokil dengan tegas menolak permintaan ini dan ingin tetap melepaskan diri dari NKRI.

Akibatnya ditempuh cara perlawanan dengan membentuk Operasi Militer yang dipimpin Kolonel A.E. Kawilarang.

Sebagai panglima tentara dan teritorium Indonesia Timur, ia ditunjuk karena dianggap mengerti dan paham bagaimana kondisi di wilayah tersebut.

Setelah perlawanan panjang, Kota Ambon akhirnya dapat dikuasai pada awal November 1950.

Keberhasilan ini diikuti dengan penangkapan Presiden pertama RMS, JH Manuhutu dan Perdana Menteri RMS Wairisal, beserta sembilan menteri lainnya.

Para tokoh RMS ini kemudian dijatuhi hukuman penjara selama tiga sampai lima setengah tahun.

Namun saat terjadi pertempuran dalam merebut Benteng Nieuw Victoria, Letnan Kolonel Slamet Riyadi yang bertugas saat itu harus gugur di medan laga. Perang gerilya juga masih berlanjut di Pulau Seram sampai 1962.

Soumokil akhirnya tertangkap pada 12 Desember 1963 dan sesuai keputusan Mahkamah Militer Luar Biasa di Jakarta, ia dijatuhi hukuman mati pada tahun 1966.

Sumber:
munasprok.go.id 
kompas.com 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Presiden Jokowi Cek Harga Sembako Saat Kunjungi Pasar Seketeng Sumbawa

Presiden Jokowi Cek Harga Sembako Saat Kunjungi Pasar Seketeng Sumbawa

Regional
Copot Pegawai yang Terlibat Perdagangan Satwa Ilegal di Kalimantan, Bea Cukai: Ini Tidak Terkait Instansi

Copot Pegawai yang Terlibat Perdagangan Satwa Ilegal di Kalimantan, Bea Cukai: Ini Tidak Terkait Instansi

Regional
Janjikan Rp 200.000 ke Pemilih, Caleg di Dumai Divonis 8 Bulan Penjara

Janjikan Rp 200.000 ke Pemilih, Caleg di Dumai Divonis 8 Bulan Penjara

Regional
Sah! Ini Daftar Nama Anggota DPRD Kabupaten Purworejo 2024-2029

Sah! Ini Daftar Nama Anggota DPRD Kabupaten Purworejo 2024-2029

Regional
Hakim Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru kepada Gibran

Hakim Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru kepada Gibran

Regional
Gelora Tak Ingin PKS Gabung Koalisi Prabowo, Gibran: Keputusannya Tunggu Pak Presiden Terpilih

Gelora Tak Ingin PKS Gabung Koalisi Prabowo, Gibran: Keputusannya Tunggu Pak Presiden Terpilih

Regional
Sukseskan PON 2024, Pemprov Sumut Manfaatkan TI untuk Pendaftaran hingga Logistik

Sukseskan PON 2024, Pemprov Sumut Manfaatkan TI untuk Pendaftaran hingga Logistik

Regional
2 Caleg PDI-P Magelang Mengundurkan Diri meski Terpilih Pemilu, Siapa Mereka?

2 Caleg PDI-P Magelang Mengundurkan Diri meski Terpilih Pemilu, Siapa Mereka?

Regional
Daftar 100 Caleg DPRD Banten Terpilih Hasil Pemilu 2024

Daftar 100 Caleg DPRD Banten Terpilih Hasil Pemilu 2024

Regional
Bupati dan Wabup Daftar Pilkada Ogan Ilir 2024 di 7 Partai Politik

Bupati dan Wabup Daftar Pilkada Ogan Ilir 2024 di 7 Partai Politik

Regional
Saat Pratama Arhan Kembali Tersenyum Usai Indonesia Ditekuk Uzbekistan...

Saat Pratama Arhan Kembali Tersenyum Usai Indonesia Ditekuk Uzbekistan...

Regional
Mengenal Tugu Perdamaian Sampit, Lambang Perdamaian setelah Konflik Sampit 2001

Mengenal Tugu Perdamaian Sampit, Lambang Perdamaian setelah Konflik Sampit 2001

Regional
Gibran Mengaku Sudah Persiapkan Berlabuh ke Partai Politik

Gibran Mengaku Sudah Persiapkan Berlabuh ke Partai Politik

Regional
Hadiri Rapat Pleno Penetapan Kursi DPRD Solo, Gibran: Tak Sabar Terima Banyak Masukan

Hadiri Rapat Pleno Penetapan Kursi DPRD Solo, Gibran: Tak Sabar Terima Banyak Masukan

Regional
Presiden Jokowi Nikmati Singang dan Cumi Sirabage Saat Makan Siang di Sumbawa

Presiden Jokowi Nikmati Singang dan Cumi Sirabage Saat Makan Siang di Sumbawa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com