AMBON, KOMPAS.com - Personel Brimob dikerahkan ke Desa Loki, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, Sabtu (5/2/2022) malam.
Pengerahan pasukan Brimob ke desa tersebut dilakukan untuk mengantisipasi adanya gangguan keamanan di wilayah itu, menyusul adanya ketegangan akibat saling klaim kepemilikan lahan antara sejumlah dusun dan Desa Loki.
Kapolda Maluku Irjen Lotharia Latif mengatakan, antisipasi dini itu untuk mencegah bentrokan terbuka.
Baca juga: Pasca-bentrok Warga 2 Desa di Maluku Tenggara, Polisi Sebut Sudah Aman dan Kondusif
Para personel kepolisian yang dikerahkan itu terdiri dari satu peleton pasukan Brimob dari Kompi 2, dan dua peleton personel Sabhara.
"Saya minta kepada personel untuk secara tegas mencegah adanya bentrok fisik," kata Latif kepada wartawan, Sabtu.
Baca juga: Dampak Bentrokan Maluku Tengah, 1.030 Pohon Cengkih Warga Pulau Haruku Ditebang
Latif juga meminta personelnya menangkap provokator yang mencoba membuat keributan dan gangguan keamanan.
"Saya minta dengan tegas untuk menangkap siapa saja yang provokatif dan coba membuat situasi kamtibmas terganggu di Desa Loki," ujar Latif.
Baca juga: Ada 52 Titik Potensi Konflik di Maluku, Kapolda: 9 di Wilayah Maluku Tengah
Ia pun mengimbau masyarakat agar dapat menyelesaikan persoalan yang terjadi dengan kepala dingin, dan lebih mementingkan perdamaian di atas segala kepentingan lainnya.
Warga juga diminta untuk tidak main hakim sendiri.
"Lakukan penyelesaian secara damai dan melalui proses hukum, bukan melalui kekerasan dan anarkis yang dapat merugikan semua pihak dan tidak menghormati nilai-nilai kemanusiaan dan HAM," kata Latif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.