Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Kota Payakumbuh, Sejarah, Lokasi, dan Obyek Wisata

Kompas.com - 04/02/2022, 16:11 WIB
Dini Daniswari

Penulis

KOMPAS.com - Kota Payakumbuh terletak di Provinsi Sumatera Barat. Posisi Kota Payakumbuh berada di tengah-tengah Kabupaten Lima Puluh Kota.

Letak Kota Payakumbuh sangat strategis karena merupakan jalur lalu lintas angkutan darat antar Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Riau.

Kota Payakumbuh merupakan pintu gerbang masuk dari arah Pekanbaru menuju kota-kota yang ada di Provinsi Sumatera Barat.

Payakumbuh terletak di daerah dataran tinggi yang merupakan bagian Bukit Barisan.

Wilayah ini berada pada hamparan kaki Gunung Sago yang memiliki ketinggian bervariasi.

Topografi Kota Payakumbuh bervariasi antara daratan dan perbukitan dengan ketinggian 514 mdpl.

Kota Payakumbuh terdapat 5 kecamatan, yaitu Kecamatan Payakumbuh Barat, Kecamatan Payakumbuh Timur, Kecamatan Payakumbuh Utara, Kecamatan Payakumbuh Selatan, dan Kecamatan Lamposi Tigo Nagori.

Kota Payakumbuh memiliki luas wilayah 80,43 km2 dengan jumlah penduduk 139.576, menurut data Sensus Penduduk 2020.

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 tahun 1970 tanggal 17 Desember 1970 menetapkan kota ini menjadi daerah otonom pemerintah daerah tingkat II Kotamadya Payakumbuh.

Baca juga: Mengenal Kampung Rendang di Payakumbuh, Fokus Kelola UMKM Rendang

Payakumbuh berjarak 32 km ke Kota Bukittinggi, 123 km ke Kota Padang, dan 188 km ke Pekanbaru.

Sejarah Kota Payakumbuh

Kota Payakumbuh, terutama di pusat kotanya, dibangun oleh pemerintah kolonial Hindia-Belanda.

Sejak keterlibatan Belanda dalam Perang Padri, kawasan ini berkembang menjadi depot atau kawasan gudang penyimpanan dari hasil tanam kopi dan terus berkembang menjadi salah satu daerah administrasi distrik pemerintahan kolonial Hindia-Belanda pada waktu itu.

Menurut Tambo setempat, karya sastra sejarah, salah satu kawasan di dalam kota ini terdapat suatu nagari tertua yaitu nagari Aie Tabik. Pada 1840, Belanda membangun jembatan batu untuk menghubungkan kawasan tersebut dengan pusat kota sekarang.

Jembatan itu sekarang dikenal juga dengan nama Jembatan Ratapan Ibu.

Sejak sebelum zaman kemerdekaan, Payakumbuh telah menjadi pusat pelayanan pemerintahan, perdagangan, dan pendidikan terutama bagi Luhak Limo Puluah.

Pada zaman Pemerintahan Belanda, Payakumbuh adalah tempat kedudukan asisten residen yang menguasai wilayah Luhak Limo Puluah.

Pada zaman Pemerintahan Jepang, Payakumbuh menjadi pusat kedudukan pemerintah Luhak Limo Puluah.

Baca juga: Rendang Payakumbuh akan Dipromosikan di Dubai Expo

Obyek Wisata di Payakumbuh

1. Panorama Ampangan

Panorama Ampangan mempunyai pemandangan luar biasa. Di sini, wisatawan dapat menikmati pesona Kota Payakumbuh.

Tempat ini juga menyimpan historis dalam mempertahankan Kemerdekaan RI, katika dipakai sebagai daerah pertahanan pada agresi Militer Belanda pada 1948-1949.

Lokasi: Kenagarian Aur Kuning

2. Ngalau Indah

Ngalau indah terletak di sebuah bukit yang berjarak 4 km dari pusat Kota Payakumbuh.

Kawasan ini mempunyai luas area 10 ha dengan ketinggian 640 mdpl.

Daya tarik kawasan ini adalah stalagtit dan stalagmit yang masih lestari dengan bentuk yang spesifik, seperti berbentuk gajah, kelambu, payung, serta selalu meneteskan air (batu ibu menangis)

Di dalam gua tersebut juga terdapat burung layang-layang serta kelelawar. Di sekitar gua, tumbuh tanaman dan pohon-pohon alami yang terdapat berbagai jenis kera maupun burung.

Lokasi: Pakan Sinayan

3. Taman Jembatan Ratapan Ibu

Taman Jembatan ratapan merupakan wisatan bersejarah di Payakumbuh.

Jembatan Ratapan Ibu adalah jembatan yang dibangun pada 1818 oleh pemerintah Hindia Belanda dengan teknik kerja paksa penduduk Indonesia.

Hingga saat ini, desain jembatan masih kental dengan bangunan ala Belanda.

Lokasi: Ibu Koto Nan Gadang

Baca juga: Payakumbuh Kembangkan Wisata Kuliner Malam

4. Masjid Tuo Koto Nan Ampek

Masjid Tuo koto Nan Ampek dibangun pada masa penjajahan Belanda yang terletak di Kelurahan Balai Nan Duo. Jaraknya 2 km dari pusat Kota Payakumbuh

Bentuk aslinya masih terpelihara yang terdiri dari bahan-bahan kayu dan pohon kelapa.

Meskipun, bangunan telah berusia 3 abad, namun bangunan masih utuh dan kuat.

Letak masjid tidak jauh dari Rumah Tuanku Nan Chedoh (Rumah Regent), hanya kira-kira 50 m atau 3 menit kalau berjalan.

Lokasi: Koto Nan Ampek

Sumber: http://perkotaan.bpiw.pu.go.id/, https://payakumbuhkota.bps.go.id/, https://sumbar.kemenag.go.id/
https://pariwisata.payakumbuhkota.go.id/

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com