Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Demo Tolak Pemaksaan Vaksinasi di Aceh, Ini Kata Ketua Komisi V DPRD Aceh Utara

Kompas.com - 04/02/2022, 11:03 WIB
Masriadi ,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

ACEH UTARA, KOMPAS.com – Ketua Komisi V DPRD Aceh Utara Nazir Abubakar angkat bicara soal demo tolak pemaksaan vaksinasi yang dilakukan puluhan warga di depan kantor gedung DPRD Kabupaten Aceh Utara di Desa Landing, Kecamatan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara, Kamis (3/1/2022).

Nazir berkata, saat demo itu berlangsung dirinya sedang dinas luar daerah sehingga tidak berada di kantor dan tidak bisa menemui para demonstran.

Terkait isu pemaksaan vaksinasi bagi siswa maupun santri di Aceh, kata Nazir, sejauh pemantauan di lapangan tidak ada unsur pemaksaan.

Baca juga: Ratusan Warga Demo Tolak Pemaksaan Vaksinasi pada Santri dan Siswa di Aceh

“Sejauh yang saya lihat langsung, itu tidak ada paksaan. Meski begitu, kita telusuri informasi itu. Tidak boleh ada unsur paksaan, bagi yang mau vaksin anak-anak ya silakan. Bagi yang tidak, ya tinggal tandatangan (pernyataan) tidak bersedia divaksin oleh orangtuanya,” ucap Nazir kepada Kompas.com dihubungi lewat telepon, Kamis (3/2/2022).

Nazir berjanji akan memanggil Dinas Kesehatan Aceh Utara dan tim vaksinasi daerah untuk membahas persoalan ini.

Pantauan di lapangan

Dari pantauan Kompas.com di lapangan, demonstrasi ini diikuti oleh puluhan atau ratusan orangtua dan anak-anak.

Mereka melaporkan tentang ancaman pihak sekolah dan pesantren soal vaksinasi Covid-19.

Demonstran mengklaim, jika tidak mau vaksin, maka anak mereka akan dikeluarkan dari sekolah dan pesantren.

Koordinator aksi, Teuku Muhajir, dalam orasinya menyebutkan ada sekolah dan pesantren yang mengancam murid dan santri.

“Jika tak vaksin, maka tak bisa ikut ujian, tak diizinkan sekolah dan lain sebagainya. Bahkan ada yang mengancam akan dikeluarkan dari sekolah dan pesantren. Ini keluhan seluruh orang tua di Aceh Utara,” terangnya.

Baca juga: Demo Ricuh, Gerbang Kantor Bupati Manggarai Barat Roboh Saat Unjuk Rasa Tolak Proyek Geotermal

Dia menyebutkan, program vaksinasi untuk anak diatas 6 tahun, sambungnya didukung oleh orangtua. Namun, harus diberi kebebasan agar orangtua menentukan sendiri apakah anaknya diizinkan untuk mengikuti vaksinasi atau tidak.

“Jangan main ancam. Ini yang kami laporkan ke dewan sebagai perwakilan masyarakat,” tegasnya.

Selama dua jam berdemonstrasi hingga aksi bubar, tidak ada perwakilan DPRD Aceh Utara yang menerima aksi itu. Puluhan polisi berjaga dibalik pagar DPRD Aceh Utara.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Regional
Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Regional
Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Regional
Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Regional
Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com